Emas Selam 50 Meter Apnea Putri Milik Jatim

59
Tim selam Jatim di PON XXI 20224 Aceh-Sumut.

BANDA ACEH – Medali emas cabang olahraga (cabor) selam nomor 50 meter apnea putri dipastikan milik kontingen Jawa Timur (Jatim) atas nama Angeline Soegiarto. Ini setelah dewan hakim PB PON XXI 2024 Aceh-Sumut mendiskualifikasi peselam Jakarta Joanita Mutiara Hapsari.

Dengan keputusan tersebut, tim selam Jatim mengoleksi 8 medali emas, 3 medali perak dan 5 medali perunggu. Sedangka bagi Angeline, ini adalah emas PON terakhir setelah mengikuti enam kali penyelenggaraan mulievent olahraga empat tahunan.

Babak final 50 meter apnea putri berlangsung di Kolam Tirta Raya, Banda Aceh, Jumat (13/9/2024). Peselam Jakarta Joanita Mutiara Hapsari menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 16,90 detik. Kemudian disusul atlet Jatim Angeline Soegiarto dengan torehan Waktu 17,46 detik.

Namun dewan juri yang anggotanya berasal dari beberapa provinsi menyatakan bahwa Joanita Mutiara Hapsari didiskualifikasi (Dq). Sebab kepalanya sempat muncul kepermukaan air menjelang finis. Kubu Jakarta langsung melayangkan protes dan disetujui dewan hakim cabang olahraga selam. “Kami akhirnya mengajukan banding ke Dewan Hakim PB PON XXI,” kata Ketua Umum Pengprov Persatuan Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Jatim Mirza Muttaqien, Senin (16/9/2024).

Minggu (15/9/2024) sore, sidang digelar pihak Dewan Hakim PB PON. “Setelah pihak Dewan Hakim PB PON mengkaji dan melihat bukti pertandingkan, akhirnya emas dinyatakan milik Angeline (Jatim),” kata Mirza.

Joanita Mutiara Hapsari dinyatakan diskualifikasi. Praktis, medali emas diraih Angeline Soegiarto (Jatim). Kemudian medali perak diraih atlet asal Jabar Salsabila Subekti (17,75 detik) dan perunggu direbut Putu Grecia Wulan Kirani asal Bali (18,45 detik).

Mirza Muttaqien mengaku bangga dengan perjuangan para atlet yang sudah berhasil meraih prestasi di fin swimming. Namun, ia berharap emas bisa bertambah di nomor laut. “Untuk selam laut (OBA) kami menarget satu medali emas,” katanya.

Saat disinggung siapa atlet yang dibebani target tersebut, Mirza enggan untuk menyebut nama atletnya. “Tidak usah disebut nama atletnya, tapi target kami satu emas,” katanya.

POSSI Jatim segera melakukan evaluasi hasil PON XXI. Hingga saat ini, Jatim masih lemah di nomor bifin. “Kami bahas dengan pengurus POSSI dan KONI untuk mempersiapkan atlet bifin. Selain itu, kami juga akan terus menggelar kejuaraan baik tingkat daerah hingga nasional,” katanya.

Mirza juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras para pelatih yang sudah melakukan perencanaan ddan program latihan. Ia juga berharap program latihan jangka panjang (Puslatda) yang digelar KONI Jatim terus dipertahankan.

Bidang Media dan Humas KONI Jatim

BAGIKAN