ASEAN University Games 2024
SURABAYA – Tim petanque Indonesia, di hari pertama hanya mampu meraih 1 medali perunggu di nomor Shooting Men, atas nama Harliza Muhammad Muklis, di Lapangan Petanque, Kampus Unesa Lidah Wetan, Surabaya, Rabu (26/6/2024) sore.
Di partai perebutan medali perunggu ini, Muklis bertemu musuh bebuyutannya asal Malaysia Syed Ali Fakri. Final perebutan Medal Bronze ini tak kalah sengitnya bahkan mendebarkan.
Pasalnya, kejar mengejar pengumpulan poin terjadi di setiap kali lontaran bola besi (bosi), dari 4 kali lontaran dengan jarak 6,7,8,9 meter poinnya hanya selisih satu hingga dua poin.
Akan tetapi, dengan penuh kesabaran dan dukungan atlet lain dari tribun membuat Muklis memaksa lawannya Syed Ali Fahkri atau Syed Afiq menyerah di detik-detik akhir dengan skor 30-23. Dengan hasil tersebut, Muklis menyumbang medali perunggu untuk kontingen Indonesia.
Usai pertandingan Muklis mengatakan, sangat bersyukur atas hasil yang di capai hari ini meski hanya medali perunggu.
“Alhamdulillah dendam terbayarkan di Lapangan Petanque Unesa atas Syed Ali Fakhri. Saat di AUG XX lalu, Muklis takluk atas Syed Ali Fakhri,” ucap Muklis.
Atlet asal Universitas Syi’ah Kuala Banda Aceh tersebut, berharap medali ini bisa memacu semangat atlet lain yang akan bertanding berikutnya.
Sementara untuk perebutan medali emas, Thailand dan Laos berbagi medali emas. Thailand dan Laos mendominasi dua nomor yang di pertandingkan yakni, Shooting Men dan Single Women.
Di nomor Single Women, terjadi all Thailand final antara Sawinda Jaemkrajang versus Sirion Sarachip. Final dua atlet Thailand tersebut dimenangkan Sawinda Jaemkrajang, sekaligus Thailand memperoleh medali emas dan perak.
Untuk medali perunggu, menjadi milik Laos atas nama Chindavone Sisavath. Di nomor ini, Indonesia juga menurunkan dua atletnya tetapi hanya mampu bertahan hingga babak perempat final.
Pelatih Petanque Indonesia, Rasiono mengakui, para atletnya semua lolos. “Sudah on the track semua lolos, tapi masuk delapan besar atlet kita gugur. Alhamdulillah, medali perunggu untuk membuka kran tim petanque Indonesia. Dan nomor Single Women gagal, ya sebagai pengalaman berharga untuk di kemudian hari,” tukasnya.
Bidang Media dan Humas KONI Jatim