Surabaya – Ketua Umum KONI Jawa Timur Erlangga Satriagung memberikan apresiasi atas dukungan suporter pada saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat lalu. Mereka ada di setiap venues pertandingan untuk memberikan dukungan dan membakar semangat atlet-atlet Jawa Timur.
Sorak-sorai suporter pun akhirnya turut mengantarkan kontingen Jawa Timur meraih posisi runner up pada multieven olahraga nasional empat tahunan. “Mereka (suporter Jawa Timur) sangat pantas untuk diapresiasi,” kata Erlangga ketika dikonfirmasi.
Bagi Erlangga, keberadaan suporter merupakan hal mutlak pada sebuah pertandingan. Sebab kondisi psikologi atlet akan berbeda bila mereka berlaga tanpa adanya dukungan. “Saya sendiri sebagai mantan atlet, bisa merasakan bagaimana bila bertanding dengan dukungan suporter,” cetus mantan atlet aeromodeling itu.
Total ada sekitar 2.500 suporter yang mengawal kontingen Jawa Timur di PON XIX 2016. Selain berangkat mandiri dari Jawa Timur, sebagian dari suporter merupakan warga Jawa Timur yang tinggal di wilayah Jawa Barat. Mereka berbondong-bondong hadir di venue dekat tempat tinggalnya untuk menyaksikan dan mendukung atlet Jawa Timur berlaga.
“Masyarakat Jawa Timur yang ada di Jawa barat serta dukungan kawan-kawan gabungan elemen suporter yang hadir di setiap venue pertandingan, menjadi salah satu faktor suksesnya kontingen Jawa Timur. Terima kasih suporter Jawa Timur,” cetus koordinator suporter Jawa Timur, Baso Juherman.
Jumlah suporter Jawa Timur mungkin tidak terlalu banyak dibanding suporter tuan rumah Jawa Barat atau kontingen lainnya. Namun kehadiran mereka cukup membuat “berisik” lokasi pertandingan.
Sedikit gambaran atas “kehebohan” suporter Jawa Timur bisa dilihat pada venue bola basket. Senin (19/9) siang, tim basket putri Jawa Timur menghadapi Jawa Barat dalam penyisihan grup di GOR C-Tra Arena, Bandung. Tentu, laga ini menarik karena melibatkan tim tuan rumah. Benar saja, ratusan pelajar dan warga di sekitar Bandung hadir untuk menyaksikan tim kesayangannya.
Yel-yel dukungan dikumandangkan oleh para pendukung tim Jawa Barat, dengan iringan suara drum. Aksi para suporter tim Jawa Barat yang hampir memenuhi separuh tribune penonton pun seakan menghidupkan suasana di dalam GOR.
Lantas bagaimana dengan tim basket putri Jawa Timur? Segelintir suporter yang jumlahnya mungkin hanya sekitar sekitar 50 orang hadir untuk memberikan dukungan. Seakan tak mau kalah dengan tuan rumah, para suporter Jawa Timur pun membawa drum.
Dari segi jumlah, suporter tim basket Jawa Timur memang jauh lebih sedikit. Bahkan mungkin mereka tidak sampai 1/8 dari suporter tuan rumah Jawa Barat. Kendati demikian, kehadiran suporter Jawa Timur lebih membuat “berisik” seisi GOR.
Setiap kali mereka beraksi, sorak-sorai suporter tuan rumah yang jumlahnya jauh lebih seakan lenyap ditelan bumi. Yang terdengar hanya suara yel-yel suporter Jawa Timur dengan iringan tabuhan drum secara berirama layaknya musik perkusi. Sungguh atraksi yang luar biasa dari suporter Jawa Timur. Meriahnya dukungan suporter pun turut mengantarkan kemenangan tim bakset putri Jawa Timur atas tim tuan rumah. Heny Sutjiono menyudahi perlawanan tim Jawa Barat dengan skor akhir 51-45.
Hal serupa juga terjadi di venue panjat tebing, yang tak jauh dari lintasan balap sepeda. Sorak-sorai suporter dengan kaos warna hijau itu selalu mengiringi jalannya pertandingan. Terlebih ketika atlet Jawa Timur berlaga. Suporter kontingen daerah lain, tak terkecuali tuan rumah, seakan tidak ada bila pendukung Jawa Timur sudah beraksi.(*)