
SURABAYA – Jawa Timur akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Hapkido Indonesia VIII, pada 25–26 Oktober 2025 di GOR CLS Surabaya.
Sebanyak 617 atlet dari 37 provinsi di seluruh Indonesia, akan ambil bagian dalam kejuaraan yang dihelat oleh Pengurus Pusat Hapkido Indonesia bersama Pengda Hapkido Jawa Timur.
Kejuaraan, akan dibagi dalam dua kelompok usia, yakni junior dan senior, dengan empat nomor yang dipertandingkan. Antara lain Daeryun, Hyung, Hoshinhul, dan Nak Bop. Ajang ini menjadi wadah pembinaan sekaligus seleksi bagi atlet-atlet potensial menuju berbagai kejuaraan mendatang, termasuk PON 2028 di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ketua Pengprov Hapkido Jatim, Ivan Risvianto, mengungkapkan rasa syukurnya atas terpilihnya Jawa Timur sebagai tuan rumah Kejurnas tahun ini.
“Kejurnas Hapkido ini digelar melalui proses yang panjang, dan kami bersyukur akhirnya bisa terlaksana di Surabaya. Tujuannya agar Hapkido di Indonesia semakin aktif dan berkembang. Melalui event ini, kami juga mempersiapkan atlet-atlet potensial untuk PON NTB mendatang,” ujarnya dalam sesi konferensi pers, Jumat (24/10/2025).
Ivan menambahkan, saat ini Hapkido Jatim memiliki 19 pengcab yang tersebar di berbagai daerah di Jatim, meski belum semuanya diresmikan. Para atlet yang memperkuat kontingen Jatim merupakan hasil seleksi dari Porprov dan proses scouting di beberapa daerah berbeda. “Jawa Timur mengirimkan 17 atlet inti dan sudah melewati seleksi ketat, yang merupakan proyeksi untuk PON Beladiri dan juga PON NTB mendatang,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kejurnas Hapkido VIII, Yoppie Wirawan Adibrata, menuturkan bahwa penentuan Surabaya sebagai tuan rumah telah dilakukan sejak setahun lalu.
“Pertimbangannya, Surabaya punya lokasi strategis dan akses yang sangat baik untuk peserta dari berbagai daerah. Selain itu, fasilitasnya juga mendukung,” ungkap Yoppie.
Yoppie menjelaskan, kejuaraan ini tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga bagian dari program pembinaan atlet secara berjenjang, mulai dari tingkat lokal hingga internasional.
“Tujuan utamanya adalah pembinaan. Dari sinilah kita bisa melihat potensi atlet yang bisa bersaing di kancah internasional,” tambahnya.
Hapkido sendiri merupakan cabang olahraga bela diri asal Korea yang mulai berkembang pesat di Indonesia dalam satu dekade terakhir. Pada PON 2024 di Aceh, kontingen Jawa Timur berhasil membawa pulang satu medali perak.
Menariknya, Kejurnas tahun ini juga menghadirkan wasit-wasit bersertifikat nasional yang telah menjalani pelatihan khusus, serta perwakilan dari luar negeri untuk memastikan jalannya pertandingan berlangsung profesional dan objektif.
Bidang Media dan Humas KONI Jatim












