Fisik Atlet Muaythai Jatim Membaik Usai TC di Thailand

67
Ketua Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Jawa Timur Baso Juherman (kedua kiri) didampingi Direktur RSU Mohammad Noer Pamekasan dr. Nono Ifantono (kiri) dan Kepala Biro Adpim Setdaprov Jatim Pulung Chausar (ketiga kanan) keduanya selaku bapak asuh cabor Muaythai PON Jatim saat berkunjung di Camp Muaythai Jatim, Surabaya, Selasa (30/7/2024)

SURABAYA – Ketua Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Jawa Timur, Baso Juherman menilai kemampuan seluruh atlet makin membaik secara teknik maupun fisik sepulang dari pemusatan latihan (TC) di Thailand, menjelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara.

“Kami baru pulang dari Thailand. Teknik dan fisik anak-anak sangat baik. InsyaAllah kami siap menghadapi PON,” ucap Baso dalam keterangannya di Surabaya, Rabu 31 Juli 2024.

Baso menjelaskan, saat ini ke-26 atlet muaythai Jatim proyeksi PON 2024, terus digembleng di Surabaya agar mencapai penampilan puncaknya di ajang olahraga multievent nasional nanti.

“Kami menjaga fisik mereka, fokus mereka (para pelatih), supaya bagaimana anak-anak tampil prima menghadapi PON nanti,” ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, penting untuk memastikan para atlet tidak mengalami cedera atau kendala karena pelaksanaan PON 2024 sudah sangat dekat.

“Mereka sudah sparing dan berlatih lebih keras. Mudah-mudahan situasi ini terjaga dan tidak ada yang cedera,” tuturnya.

Sebelumnya, sejumlah atlet muaythai Jatim mengikuti pemusatan latihan di Thailand untuk meningkatkan teknik dan mental bertanding para atlet yang akan berlaga di PON XXI, dengan uji coba tanding serta berkunjung ke beberapa camp-camp muaythai yang ada di Bangkok untuk memperdalam ilmu dan teknik.

Dalam gelaran PON XXI Aceh-Sumut, pihaknya tetap waspada terhadap tim Jawa Barat yang juga mempunyai atlet bagus.

“Namun saya tetap optimistis bahwa Jatim bisa mempertahankan juara umum,” tutur Baso.

Tim muaythai Jatim, pada gelaran PON XXI Aceh-Sumut akan mengikuti 20 nomor dari 22 kelas yang ditandingkan, yaitu empat kelas seni dan 16 kelas laga.

“Dari 22 kelas Jatim ikut 20 kelas, yang gugur di awal di kelas 45 Kilogram dan 51 Kilogram,” kata pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Surabaya itu.

Bidang Media dan Humas KONI Jatim

BAGIKAN