SURABAYA – Karateka Jawa Timur (Jatim), menjalani latih tanding melawan Tim Nasional Korea Selatan sebagai salah satu persiapan mengasah kemampuan dan mental para atlet menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara, September mendatang.
Pelatih Karate Jatim, Umar Syarief, saat ditemui wartawan di Dojo Karate Jatim, Surabaya, mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu agenda untuk memperbanyak latih tanding, terlebih lawannya dua sampai tiga tingkat di atas para Karateka Jatim.
“Cabang bela diri itu memang harus lebih banyak sparing atau pertandingan. Karena para atlet ini butuh adaptasi dengan gaya-gaya yang berbeda. Namun Intinya adalah mengasah mental,” ucapnya.
Menurut peraih medali emas SEA Games enam kali tersebut, yang dibutuhkan karateka 90 persennya saat di matras adalah mental.
“Perlu jam terbang, dan banyak sparing, dengan orang yang mungkin level menengah hingga di atasnya agar kemampuannya meningkat juga,” katanya.
Setelah latih tanding, lanjutnya, maka para karateka Jatim bisa mengukur kemampuannya hingga sampai mana sebelum berlaga saat PON.
“Kalau bertanding dengan level di bawahnya itu mungkin mudah. Para atlet tidak ada peningkatan, dan akan bertahan di situ saja. Tapi dengan level yang tinggi di atasnya, mungkin dua level atau tiga level akan berbeda lagi. Jadi mereka bisa improvisasi setelah pertandingan itu,” ujar pemilik dojo di St. Gallen, Swiss itu.
Oleh karena itu, dirinya berterima kasih kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim yang telah memberikan fasilitas untuk latih tanding ke luar negeri dalam waktu dekat ini, sebagai persiapan PON juga.
“Kami berterima kasih juga sama KONI Jatim. Dalam hal ini support juga untuk latihan keluar. Itu sangat penting sekali. Agendanya akan latihan di Kazakhstan,” tuturnya.
Dipilihnya Kazakhstan, kata Umar, karena negara itu gudangnya karateka dan juara dunia karate juga ada di negara terluas ke-9 di dunia itu.
“Kazakhstan ini gudangnya karate, kemarin juga juara dunia dan juara olimpiade juga di situ,” kata Umar.
Sementara itu, Kepala bidang pembinaan dan prestasi (Binpres) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Jatim, Bisma Yulian menambahkan untuk target dalam PON XXI bisa melebihi gelaran sebelumnya di Papua.
“Target PON besok anak-anak bisa meraih tiga emas, lebih banyak sedikit dari gelaran PON Papua kemarin,” katanya.
Menurut dia, dalam gelaran PON XXI Aceh-Sumut kekuatan cabang olahraga (cabor) karate hampir merata, namun yang paling diwaspadai ialah Sulawesi, Jakarta dan Jawa Barat.
“Rivalnya Jawa Timur itu Sulawesi, Jakarta dan Jawa Barat, karena sering gonta-ganti peringkat,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil, mengatakan bahwa latih tanding merupakan rencana yang telah dipersiapkan untuk menyiapkan para atlet-atlet Jatim dalam PON XXI Aceh-Sumut.
“Kami menyiapkan atlet-atlet dengan berbagai pola. Pola pertama, try out ke luar negeri atau training camp bergantung kebutuhan cabang olahraganya. Kedua mendatangkan pelatih asing jika diperlukan dan juga ada pola semacam sparing partner atau latih tanding seperti ini,” ujarnya.
Menurut Nabil, para karateka Jatim ini menemukan lawan yang sangat representatif dan bukan hanya sekedar tanding antar teman atau daerah lain di Indonesia.
“Saat ini dengan luar negeri. Sehingga ada harapan ini memberikan yang terbaik dan meningkatkan prestasi dan ujung-ujungnya adalah pemenuhan target perolahan medali nanti di PON,” pungkasnya.
Bidang Media dan Humas KONI Jatim