SURABAYA – Pandemi Covid-19, membuat program tim selam Jawa Timur (Jatim) berubah. Rencana pemusatan latihan di luar negeri terpaksa dibatalkan. Tidak hanya itu saja, Jatim juga urung mendatangkan pelatih asing ke Indonesia. Sebagai gantinya, proses latihan dan pengawasan oleh pelatih asing dilakukan secara virtual.
Selam Jatim, seharusnya menjalani pemusatan latihan di Rusia. Idealnya dilakukan enam bulan sebelum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Tetapi, pandemi membuat proses perizinan menjadi lebih sulit. Rencana latihan di Rusia selama dua bulan tidak disetujui oleh pemerintah setempat. “Maksimal satu bulan,” kata Mirza Muttaqien, Ketua POSSI Jatim.
Opsi ini akhirnya tak diambil. Sebagai gantinya, selam Jatim merekrut pelatih asal Kolombia. Namanya Aymer Arboleda Vivas. Aymer seharusnya datang ke Indonesia untuk menangani langsung Janis Rosalita Suprianto dan kawan-kawan. Akan tetapi, rencana ini batal karena pandemi. Meski demikian, Aymer tetap menukangi tim Jatim. Tapi secara virtual.
Meski tidak bertetap muka langsung, Aymer sudah memberikan program latihan yang sudah diaplikasikan ke tim Jatim selama lebih dari dua bulan terakhir. Selain itu, Aymer juga intens mengawasi dan mengevaluasi secara daring. “Mr Aymer ini memiliki metode latihan yang berbeda. Setelah kami lihat pengalaman dari beberapa teman, serta setelah kami berdiskusi tentang pola itu, ternyata cukup bermanfaat,” aku Mirza.
Selam Jatim berkekuatan 22 atlet, turun di 28 nomor. Baik dari disiplin kolam maupun laut. Selam merupakan salah satu lumbung medali emas Jatim di multievent empat tahunan tersebut. Jatim menjadi juara umum cabang selam PON XIX 2016 di Jawa Barat (Jabar) dengan perolehan 11 emas, 10 perak dan 6 perunggu.
Pencapaian itu, diharapkan terulang di PON Papua nanti. KONI Jatim menargetkan 12 medali emas dari cabang ini. “Saat ini yang terpenting adalah menjaga psikologis. Menjaga mental pemenang. Maka kami harus menjaga suasana latihan senyaman mungkin. Alhamdulillah berdasarkan hasil simulasi, semua seperti yang kami harapkan,” harap Mirza. (tim)