SURABAYA – Pengurus Provinsi Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Jawa Timur menargetkan dua medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 yang dijadwalkan berlangsung Oktober mendatang.
“Ada enam atlet yang lolos ke PON Papua, dan target kami mendulang dua emas,” ujar Koordinator Tim Cabor Tarung Derajat untuk PON Papua 2020 Muhammad Muksin di Surabaya, Jumat (20/8).
Enam atlet Jatim yang akan berlaga di PON itu terdiri dari empat putra dan dua putri, dan semuanya turun di kelas tarung.
Keempat atlet putra, yakni Maki Mubarok (kelas 52,1-55 kg), Bima Putra (kelas 64,1-67 Kg), Nugy Rezaindi Yoansa (kelas 67,1-70 kg) dan Cahyo Harjo Prakoso (kelas 75,1- 80 kg).
Sedangkan, dua atlet putri atas nama Rismianty Amelia (kelas 45,1-50 kg) dan Aulia Nur Dini (kelas 58,1-62 kg).
Mengenai lawan paling berat bagi Jatim, Muksin mengaku fokus melihat atlet Bali karena telah terbukti menjadi yang terbaik di cabang tarung derajat.
“Tapi, kekuatan tuan rumah Papua juga menjadi perhatian kami. Sebab, selain tidak mengetahui kekuatan tim karena tak ikut kualifikasi, mereka tampil luar biasa di Pomnas lalu. Sebenarnya semua kekuatan merata, tapi kami fokus ke dua provinsi itu,” ucap Kang Muksin, sapaan akrab Muhammad Muksin.
Kontingen Tarung Derajat dijadwalkan bertanding pada 8-12 Oktober 2021 di Kabupaten Mimika, dan akan berangkat dari Surabaya pada 3 Oktober.
Sementara itu, Manajer Tim Tarung Derajat untuk PON Papua 2020 Erwin H Poedjono menyatakan timnya sudah siap berlaga dan akan berusaha semaksimal mungkin mempersembahkan yang terbaik untuk Jatim.
“Segala persiapan sudah sangat matang, bahkan untuk prosedur. Apalagi PON kali ini berbeda karena di tengah masa pandemi. Harus ada karantina, tes kesehatan dan lain-lain,” kata Erwin.
Erwin yang juga Ketua Harian Pengprov Kodrat Jatim tersebut mengimbau agar para atlet selalu menjaga kesehatan sehingga dapat bertanding dan tidak terpengaruh dengan kondisi yang terjadi saat ini.
“Kami sudah mengantisipasi semuanya, termasuk masalah kesehatan dan penginapan. Memang sekarang pandemi, tapi harus fokus dan tidak meremehkan protokol kesehatan,” tutur Erwin.(tim)