SURABAYA-Pandemik coronavirus di Indonesia membuat KONI Jawa Timur (Jatim) harus mengubah pola Puslatda. Virus ini membuat atlet tidak bisa berlatih di luar ruangan. Sebagai gantinya, atlet akan menggelar training from home (TFH) atau melakukan camp tertutup.
“Puslatda tetap latihan dan harus tetap ada latihan. Jika tidak, kondisi atlet akan drop. Namun polanya harus diubah dengan latihan di rumah atau camp tertutup,” jelas Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung/
Untuk cabang olahraga yang memilih pola Puslatyda camp tertutup, mereka harus melakukannya di satu tempat yang hanya diisi oleh atlet Jatim. Tidak boleh ada orang lain di dalamnya. Tempat itu harus memiliki sarana yang lengkap. Termasuk tempat menginap dan tempat latihan.
Untuk masalah makanan dan suplemen, mereka tidak perlu khawatir karena KONI Jatim akan mengirim makanan sesuai menu yang diberikan tim gizi. Nantinya, pengantar hanya akan mengantar makanan di ruangan yang ditetapkan sebagai titik poin.
“Pokoknya atlet, pelatih dan mekanik tidak boleh ketemu orang luar. Yang sudah di dalam juga tidak boleh keluar camp. Misalnya ada pelatih yang biasanya pulang pergi, sekarnag dia tidak diperbolehkan masuk camp karena sudah kontak dengan siapa aja,” tegas Erlangga.
Akan tetapi, KONI Jatim tetap beri kelonggaran kepada mereka yang memang harus keluar karena ada hal yang mendesak. Kemudian, bagi atlet Puslatda yang sedang menjalani proses rehabilitasi pemulihan cedera, wajib masuk camp rehabilitasi KONI Jatim.
Pengprov dan pelatih diminta untuk segera menyusun rencana detail pelaksanaan Puslatda yang dipilihnya dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemprov Jatim terjait COVID-19.(tim)
