SURABAYA – Kepengurusan KONI Jawa Timur periode 2017 – 2021, ke depan harus giat bekerja, lantaran tantangan justru lebih berat demi kemajuan organisasi. Hal itu dikatakan Wakil Ketua KONI Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti, pada acara pengarahan kepada pengurus KONI, Kamis (27/4/2017).
Menurutnya, jika ada pengurus yang tidak aktif meskipun teman bahkan saudara kalau tidak aktif akan dicoret dari kepengurusan KONI Jawa Timur. “Jika terbukti tidak aktif, saya segan-segan untuk mencoret. Tak peduli pengurus itu masih saudara, kawan atau sahabat,” ancam La Nyalla.
Untuk membuktikan pengurus tersebut aktif atau tidak aktif, kata La Nyalla, dengan melihat absen kehadiran yang sudah disediakan KONI Jawa Timur, dalam hal ini tanggung jawab sekretaris umum Suwanto.
“Akan dilihat dari daftar kehadirannya di kantor KONI Jatim dan rapat-rapat yang digelar bidangnya. Dalam sebulan, mereka wajib absen dua kali. Ada atau tidak ada undangan rapat pengurus KONI, harus hadir. Kita pastikan bahwa kalau tidak aktif atau berkurang dari aturan yang dibuat oleh pengurus, saya tak segan segan-mencoret,” tegasnya.
Namun, sebaliknya jika pengurus yang aktif akan diberikan reward atau bonus akhir tahun. “Bagi yang paling aktif akan kami berikan bonus menjelang akhir tahun,” janji La Nyalla.
Kembali La Nyalla menegaskan, sebagai pengurus KONI Jatim harus transparan dalam penggunaan anggaran sesuai aturan. Pasalnya, kesalahan dalam penggunaan anggaran akan berurusan dengan hukum.
“Harus bersih dalam hal keuangan, karena yang dipakai uang negara. Jadikan pengalaman yang sudah pernah terjadi. Jangan sampai berurusan dengan hukum, gara gara uang kecil akhirnya merepotkan pengurus.”
Disamping itu, sebagai pengurus KONI Jawa Timur, La Nyalla juga mengingatkan agar selalu berkoordinasi dengan baik, tidak ada ‘nggrundel’ kesalahpahaman terutama soal pencairan keuangan bahkan sampai lapor kesana kemari. “Jika ada pengurus nggrundel soal keuangan masih dalam proses, apalagi sampai lapor kesana kemari akan saya pecat,” ujarnya.
Kepengurusan KONI Jatim periode 2017-2021, lebih ramping jika dibandingkan sebelumnya, yakni 119 orang sekarang menjadi 77 orang. Namun, dalam kepengurusan baru, sebelas bidang itu berkurang menjadi delapan bidang.
Tiga bidang yang dihapus, yaitu bidang kesehatan dan peningkatan gizi atlet, bidang penerapan IPTEK dan Olahraga, bidang Pendidikan dan penataran. Masing-masing bidang ini diisi lebih dari tiga orang. Dengan demikian, dari ketiga bidang ini lebih dari 10 pengurus yang terpental.
La Nyalla mengaku perampingan pengurus ini dilakukan, setelah mengevaluasi kinerja pengurus lama. Pengurus yang terkena perampingan, karena tidak aktif dan sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Selain itu, disesuaikan dengan kebutuhan.
“Banyak pengurus yang tidak aktif, karena mungkin sibuk dengan usahanya atau kegiatan lain. Ke depan, saya minta pengurus baru ini harus aktif, karena keaktifan pengurus ikut menentukan berhasil tidaknya organisasi,” paparnya.
Pihaknya optimis dengan jumlah pengurus yang lebih ramping, prestasi olahraga di Jatim akan lebih maju. Sebab, KONI Jatim sudah mempunyai sistem dan terbukti mampu meningkatkan prestasi di PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat. “Sistem yang sudah bagus ini tinggal dilanjutkan oleh pengurus baru ini,” ucapnya.
Pelantikan pengurus akan dilaksanakan pada 28 April 2017, d i Gedung Negara Grahadi, hadir yang akan melantik Ketua Umum KONI Pusat, Mayjend (Pur) Tono Suratman.(ega)