Sepakbola Dirugikan Jadwal

14

Surabaya – Pelatih tim sepak bola PON Jatim, Hanafing mengaku kecewa dengan jadwal pertandingan Pra PON yang akan digelar di Stadion Jalak Harupat Bandung 20-29 Maret. Ia menilai jadwal tersebut sangat merugikan timnya.

hanafing

Di jadwal tersebut, Jatim menjadi satu-satunya daerah yang dirugikan karena harus bermain empat kali dalam hari. Jatim yang berada di Grup A memulai laga perdana melawan  DIY Yogyakarta pada Minggu (20/3) di Stadion Jalak Harupat.  Sehari kemudian, tim PON Jatim sudah harus meladeni Jawa Tengah, Senin (21/3).

Setelah mendapatkan istirahat sehari, Zaenuri dkk bertanding lagi melawan  Banten pada Rabu (23/3).  Lagi-lagi tanpa jeda istirahat,  tim PON Jatim  harus  merumput  lagi melawan DKI Jakarta di laga terakhir pada Kamis (24/3).

“Saya baru lihat jadwal pertandingan, di ajang sepakbola manapun tidak ada jadwal seperti ini empat pertandigan dalam lima hari. Ini membunuh pemain namanya, ” protes Pelatih sepakbola Jatim, Hanafing  di Kantor KONI Jatim, kemarin, Selasa (1/3).

Mantan pemain nasional itu juga mengaku heran karena hanya Jatim yang mendapatkan jadwal pertandingan beruntun tanpa jeda istirahat, “Tim lain di Grup A, semua tim sehari bertanding sehari isitrahat, hanya Jatim yang mendapatkan jadwal lima hari empat pertandingan.  Apa ini adil, jelas Jatim sudah dikerjai ini,” katanya kesal.

Dijelaskan Hanafing,  keputusan jadwal pertandingan sendiri sudah dibuat  saat manajer meeting, dua pekan lalu di Bandung.   Namun saat itu PB PON mengundang Asprov PSSI daerah bukan KONI, “Tim PON ini gawenya KONI. Saya baru tahu setelah jadwal jadi, tidak ada perwakilan tim yang ikut manajer meeting, ” kata mantan pemain Niac Mitra itu.

Yang disesalkan Hanafing, saat ini kondisi sepakbola Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan perbaikan, “Katanya mau tata kelola sepakbola yang baik. Tapi bikin jadwal pertandingan saja tidak bias. Bukan karena ini merugikan Jatim. Tapi jika daerah lain mendapatkan jadwal seperti kami, pasti juga akan protes. Apa perlu saya lapor presiden, ” katanya.

Meski  mendapatkan perlakukan tidak adil, Hanafing mengatakan siap menghapi segala kemungkinan yang terjadi, “Kita tetap minta jadwal diubah, kami juga minta pertimbangan dari KONI Jatim dengan kondisi seperti ini. Apapun yang terjadi nanti, kita siap berjuang di lapangan, ” tandasnya.

BAGIKAN