Muaythai Jatim Tegas, Kalau Ada Wasit Curang akan Dipulangkan
MOJOKERTO – Pengorov Muaythai Jawa Timur (Jatim), memakai wasit dan juri terbaik dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VIII/2023. Jangan ada kecurangan pada ajang yang digelar di Aula SMAN 2 Kota Mojokerto mulai Senin (11/9/2023).
Cabor Muaythai Porprov Jatim VIII/2023 di Kota Mojokerto, dibuka oleh Ketua Harian PB Muaythai yang juga ketua Komite I DPD RI, Fachrul Razi.
Ketua Pengprov Muaythai Indonesia Jatim, Baso Juherman mengatakan, pihaknya nendatanggkan tiga juri asal Jawa Tengah dan dewan hakim dari PB Muaythai Indonesia. Ada sebanyak 207 peserta dari 30 Kota/Kabupaten di Jatim yang ikut ambil bagian.
“Saya pesan tidak ada lagi kecurangan di penjurian Muaythai. Supaya hasil latihan kelihatan kualitas atlet juara, dan yang bisa jadikan Jatim jadi gudang atlet-atlet Muaythai berkualitas,” sebut Baso Juherman disela-sela petandingan, Senin (11/9/2023) malam.
Baso menegaskan, jika atlet dicurangi akan kasihan karena mereka sudah latihan pulatcab, dibiayai darah, waktu panjang, sudah keluar banyak, tapi potensi hilang begitu saja dicurangi.
“Siapa pun wasit yang curang akan langsung saya pulangkan,” tegas Baso.
Baso memberi apresiasi tinggi, atas antusiasme dari kontingen Kota/Kabupaten yang ikut pada Porprov kali ini. Sebanyak 30 Kota/Kabupaten yang meramaikan.
“Ini jadi ajang pencaraian bibit untuk menuju PON 2024, kemarin di babak kualifikasi hanya by number belum by name. Akan degredasi dari Puslatda sekiranya tidak standar,” terangnya.
Ketua Pelaksana Cabor Muaythai, Wahyu Trihartanto menuturkan, sebanyak 26 medali emas akan diperebutkan pada Porprov VIII/2023.
Muaythai menandingkan 3 nomor seni putra-putri. Dan 20 kelas tanding, 12 putra a/l kelas 43kg s/d 81kg. Dan 8 putri a/l kelas 43kg s/d 63,5kg.
Untuk kelas seni 6 : Way kru putra + putri, Muayboran putra + putri, Muay Erobik putra + putri.
“Akan banyak perubahan, karena Pengprov Muaythai Jatim mengadakan liga, sehingga membuat banyak perubahan tersebut, artinya kekuatan merata di Jawa Timur, yang dulunya didominasi oleh Kabupaten Blitar, sekarang muncul ada dari Pamekasan, Malang, sudah mulai terlihat,” sebut Wahyu.
Bidang Media dan Humas KONI Jatim