SURABAYA – Babak Kualifikasi (BK) PON XXI/2024 cabor Muay Thai akan digelar di Gelora Pancasila, Surabaya, 20-27 Agustus mendatang. Saat ini, total ada 462 atlet yang telah mendaftar ke panitia pelaksana.
Para atlet ini, kemudian akan diverifikasi untuk bisa tampil di BK PON atau Pra PON Muay Thai. Tim verifikasi sendiri, terdiri dari Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Muay Thai dan Litbang.
Saat ini, mereka sedang memproses penyusunan data untuk diverifikasi sesuai dengan tahapan technical hand book (THB). Dari sinilah, setiap atlet ditentukan lolos verifikasi atau tidak.
Adapun tahapan yang harus mereka lalui, adalah mengisi form entry by number yang sudah dikirimkan setiap Pengprov oleh panitia BK PON Muay Thai pada Mei lalu. Setelah itu, baru entry by name.
“Jika tidak masukkan entry by number, otomatis gugur. Karena semua harus melalui tahapan yang sudah ditentukan panitia pelaksana. Semua harus rapi, rapi secara administratif, rapi secara tahapan THB dan data yang valid dari semua Pengprov. Sesuai pesan Ketua Pengurus Besar Muay Thai Indonesia, Bapak LaNyalla Mahmud Mattalitti,” ujar Wakil Ketua IV PB Muay Thai Indonesia (PB MI), Opniel Untung T, Rabu (12/7/2023).
Menurut Opniel, dari 28 Pengprov MI yang tedaftar sebagai anggota PB MI, sebanyak 27 Pengprov telah mendaftarkan atletnya. Ada satu Pengprov yang absen karena hingga batas waktu entry by number usai, Pengprov tersebut tak memasukkan daftar atletnya di form entry by number.
“Padahal, kurun waktu untuk mengisi entry by number cukup panjang, yakni 1-30 Mei lalu. Baru pada tanggal 31 Mei, entry by name. Jadi kami rasa banyak waktu yang mereka miliki untuk menentukan ikut berapa kelas dan siapa saja atletnya,” jelas Opniel.
Nantinya, dari 22 kelas yang dipertandingkan di BK PON, masing-masing kelas hanya akan diambil enam peserta yang akan lolos menuju PON XXI/2024 Aceh-Sumut.
Untuk setiap kelas Individu, hanya diambil enam orang saja, peraih medali emas, perak, perunggu (juara tiga bersama), dan peringkat 5 dan 6. Sementara untuk kelas beregu, hanya diambil enam besar, yakni juara, runner-up, peringkat ketiga bersama, dan urutan kelima dan keenam.
“Banyak waktu bagi Pengprov untuk mempersiapkan atletnya. Jadi, saya yakin persaingan di setiap kelas akan berlangsung ketat. Karena banyak daerah yang sengaja menyimpan atlet terbaiknya pada beberapa ajang nasional, termasuk Piala Pangdam V/Brawijaya di Surabaya, Juni lalu,” ujar Opniel.
Soal peta kekuatan, Opniel menilai semua daerah cukup merata. Hampir semua Pengprov mempunyai jagoan di masing-masing kelas. Meski potensi munculnya kejutan tetap ada.
Sementara itu, untuk meningkatkan pelaksanaan BK PON XXI/2024 kali ini, PB MI lebih dulu melaksanakan assessment dan penataran wasit, hakim juri dan pelatih tingkat nasional pada Juni 2023, di Surabaya. Dengan tujuan, meningkatkan SDM wasit dan pelatih.
Ketua Umum PB MI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, berharap dengan pelaksanaan assessment dan penataran tersebut, wasit, pelatih dan hakim memiliki pemahaman yang baik terhadap regulasi terbaru serta materi OSM (One Standard Muay Thai) pelatih.
Dengan begitu, diharapkan wasit dan hakim yang bertugas di BK PON bisa bertugas secara profesional, netral, dan sportif.
Dengan menjunjung tinggi profesionalisme, netralitas dan sportivitas, maka diharapkan hasil pertandingan benar-benar berkualitas. “Atlet-atlet yang bertanding pun memiliki kemampuan mumpuni, yang nantinya bisa berprestasi di tingkat internasional,” pesan Ketum PB MI yang disampaikan oleh Opniel.
Bidang Media dan Humas KONI Jatim