Rachmat Irianto Sidang Skripsi di UNESA

35

Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan

SURABAYA – Rachmat Irianto, mahasiswa UNESA Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan yang juga atlet sepak bola bermain di klub Persib Bandung dan mantan pemain Persebaya, menjalani ujian skripsi, Selasa (18/4/2023). 

Rachmat Irianto, putra mantan pemain Timnas Bejo Sugiantoro, diuji oleh Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan, MKes, Prof Dr Zainudin Amali, Msi, dan Dr Dwi Cahyo Kartiko, Mkes, memaparkan skripsinya selama satu jam. 

Skripsinya berjudul, Profil Atlet Sepak Bola Rachmat Irianto Dalam Proses Pencapaian Prestasi. Setelah sidang, pemain jebolan klub internal Persebaya Surabaya ini menceritakan bahwa kuliahnya memang sedikit molor dan harus selesai dalam waktu lima tahun. Karena kesibukannya dalam sepak bola, akhirnya ia baru menyelesaikan tugas skripsinya di sela kegiatannya sebagai pemain bola. 

“Awalnya berunding dengan dosen pembimbing tentang materi yang saya ambil dan dia bilang kalau memang penting membuat sebuah perjalanan biografi supaya bisa memberikan contoh kepada atlet yang lain,” kata Rian, panggilan akrabnya.

Rian mengaku, gugup ketika menjalani sidang. Bahkan, lebih berat ketimbang bermain bola. “Kalau suruh milih ya sama deg-degannya, tapi lebih tegang skripsi sih daripada bermain bola, tapi ya dibawa enjoy saja,” ungkapnya.

Susah bikin skripsi ini, makanya lama karena habis mikir ketik dihapus lagi dan saya tidak fokus antara sepak bola dan kuliah jadi perlu waktu,” ungkap Rian. 

Sementara itu, Zainudin Alami, salah satu penguji, menilai sosok Rian ini bisa menjadi pioner para pemain sepak bola lainnya. Bahwa bukan hanya sepak bola saja yang penting, pendidikan juga penting untuk menjadi bekal masa depan. Diharapkan pemain asal Surabaya ini bisa menjadi inspirasi para pemain timnas atau atlet yang lain. 

“Ini contoh kecil, selain prestasi di sepak bola dia juga bisa menyelesaikan pendidikannya. Dia tahu bahwa pendidikan itu juga penting, maka dia bisa menjadi insiprasi para atlet lainnya,” katanya.

Cak Hasan, sapaan Prof Nuhasan, lebih menyoroti bagaimana strategi pencapaian prestasi Rian di dunia sepak bola, hingga bisa menembus timnas dan memperkuat Indonesia di berbagai kompetisi sepak bola internasional. 

Tak lupa, dia juga mempertanyakan soal rencana karir Rian ke depan, tepatnya setelah lulus sarjana di Unesa. 

Berbagai pertanyaan tersebut dijawab tuntas oleh Rian di hadapan keluarga, termasuk sang ayah, Bejo Sugiantoro, yang menyaksikan jalannya sidang skripsi tersebut.

Selepas sidang, Cak Hasan mengatakan bahwa Unesa terus mendukung pengembangan karir lebih luas bagi para atlet Indonesia. Menurutnya, atlet harus diperhatikan pendidikan dan masa depannya. Karena mereka sudah memberikan yang terbaik untuk daerah dan negaranya. 

Untuk menjadi atlet butuh seleksi yang tidak mudah, pun butuh latihan yang berjenjang. Karena itulah, para atlet perlu diberikan apresiasi salah satunya beasiswa pendidikan. Pada kesempatan itu, Cak Hasan juga menawarkan beasiswa lanjut studi (S-2) kepada Rian. 

Alasannya jelas, kata Cak Hasan, selain sebagai apresiasi atas prestasi Rian sebagai atlet atau pemain bola profesional juga karena kontribusinya di dunia sepak bola tanah air. Ini juga komitmen Cak Hasan, untuk menjamin pengembangan karir yang lebih luas bagi para atlet sepak bola atau pemain timnas Indonesia ke depan.

“Tidak hanya S-2, tetapi juga S-3 di sini, kami siapkan beasiswa. Tugas Rian hanyalah fokus latihan dan latihan saja. Terkait pendidikan itu kami sudah siapkan formatnya yang berbeda dari sistem reguler. Istilahnya ada sistem rekognisi yang dikaitkan dengan sejumlah mata kuliah,” janji Cak Hasan. (ega) 

BAGIKAN