Menpora Minta PON Aceh-Sumut Dipersiapkan dengan Matang

36

Banda Aceh – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Zainudin Amali memberikan arahan pada penyampaian Laporan Kesiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 Aceh-Sumut 2024, di Pendopo Gubernur Aceh, Sabtu (24/12) siang.

Secara bergantian Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan progres report kemajuan kesiapan kedua daerah selaku tuan rumah perhelatan multi even nasional itu. Usai mendengarkan laporan kedua kepala daerah selaku Ketua Panitia Besar (PB) PON masing-masing, Menpora Amali menyambut baik dan memberikan apresiasi.

“Saya sangat menyambut baik semangat dari pemerintah dan rakyat Aceh, pemerintah dan rakyat Sumatera Utara terhadap kesiapan pelaksanaan ini luar biasa, oleh karenanya saya apresiasi dan menyambut baik,” kata Menpora Amali.

Diingatkan olehnya, pengalaman pertama PON diselenggarakan di dua provinsi harus dipersiapkan dengan matang. Hal tersebut menjadi alasan mendasar pertemuan di akhir tahun ini guna meningkatkan koordinasi, karena itu menjadi kesuksesan. Perlu disadari bahwa tuan rumah sendiri saja sulitnya luar biasa apalagi di dua tempat yang memiliki karakter daerah beragam.
“Ini harus kita lakukan sebaik-baiknya, bahkan pengalaman pertama kita ini baru, belum pernah ada pelaksanaan PON di dua tempat, baru kali ini. Oleh karena itu kita belajar dengan pengalaman ini dan kuncinya di koordinasi,” ucapnya.

“Dilaksanakan di satu tempat saja tidak gampang apalagi di dua tempat. Gitu ya, kenapa kita ketemu di akhir tahun ini tujuannya untuk lebih memperkuat koordinasi kita, dan itu menjadi kunci kesuksesan kita,” imbuhnya.

Selain itu berulang kali ditegaskan, menjadi tuan rumah apapun even olahraga harus dapat mencapai empat sukses, yaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi, dan sukses ekonomi rakyat.

“Saya tegaskan berulang kali, khusus untuk sukses administrasi, jangan sampai sukses sebagai penyelenggara, sukses prestasi, tetapi secara administrasi ada masalah. Makanya harus melibatkan Kejaksaan, BPKP, Kepolisian dari awal, sehingga tidak meninggalkan luka,” tegasnya.

“Dan terakhir setiap penyelenggaraan even atau multi even olahraga harus ada dampak ekonomi terhadap masyarakat, termasuk seperti dilaporkan di Sabang akan mendongkrak sports tourism, pariwisata, demikian juga di daerah-daerah Sumatera Utara,” tutupnya.(*)

BAGIKAN