
SENTANI – Diananda Choirunisa gagal meraih emas di nomor recurve perorangan putri di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat. Kegagalan inilah yang ingin ditebus di PON XX 2021 di Papua. Diananda akan berhadapan dengan wakil tuan rumah sekaligus sesama atlet Pelatnas, Rezza Octavia.
Diananda mencuri perhatian saat merebut medali emas di PON XVIII 2012 di Riau. Arek Suroboyo ini menguasai nomor recurve perorangan putri. Diananda Mengungguli dua atlet senior, Titik Kusumawardani (Jogjakarta) dan atlet Jatim yang pindah ke DKI Jakarta, Rina Dewi Puspitasari.
Sayang, hasil mengesankan itu gagal berlanjut di PON Jabar. Diananda melorot ke peringkat tiga di disiplin nomor recurve perorangan putri. Dia harus puas dengan medali perunggu. Sementara medali emas menjadi milik atlet Jatim lainnya, Ika Yuliana Rochmawati. Rina dari Jakarta merebut perak.
Berselang lima tahun, Diananda kembali ke final nomor recurve perorangan putri di PON Papua. Rezza Octavia akan menjadi lawannya. Rezza adalah pemanah asli Jatim. Dia lahir di Sidoarjo, 20 tahun silam. Rezza membela tim panahan Papua di PON tahun ini.
“Saya dan Rezza sama-sama di Pelatnas. Sudah sering bertemu. Kami tahu satu sama lain,” kata istri pesepak bola Dani Pratama ini. Dia tak mau lengah. Sekaligus tidak mau kalah dari juniornya tersebut. “Saya datang ke sini untuk juara,” tegas pemanah Indonesia yang baru saja berlaga di Olimpiade Tokyo tersebut.
Sayang, keberhasilan Diananda menembus final tak diiringi dengan sukses partner duetnya, Riau Ega Agatha. Menyandang status sebagai peraih emas di PON Jabar, Riau Ega gagal menembus final di nomor recurve perorangan putra di PON Papua.
Selain itu, Jatim juga tidak memiliki wakil di final nomor compound perorangan putra dan putri. “Kekuatan di recurve dan compound sudah merata. Bahkan di level Pelatnas pun sudah merata. Saya berharap Diananda meraih yang terbaik di final nanti,” tutur Lilies Handayani, pelatih panahan Jatim. (tim)