JAYAPURA – Tim sepatu roda turut menyumbangkan medali untuk Jawa Timur (Jatim) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua. Hingga Rabu (29/9/2021), setidaknya sudah 3 medali didapatkan. Yakni, 1 medali perak dan 2 medali perunggu.
Adapun medali perak disumbangkan atlet Jatim Yossy Aditya dari nomor 1.000 M putra. Dia kalah dari Jurnalis Nuhakim dari DKI Jakarta yang mendapat medali emas. Sedangkan medali perunggu di raih Radika Rais dari Jawa Barat (Jabar).
Dinomor 1.000 M putri, atlet Jatim Delfa Amaliya hanya mampu membawa pulang medali perunggu. Delfa harus mengakui keunggulan dua atlet DKI Jakarta yang berada di peringkat pertama dan kedua. Masing-masing adalah Naura rahmadija dan Yemima Lovellya.
Sebelumnya di nomor 15 KM, Yossy Aditya finish di posisi ketiga dan berhak atas medali perunggu. Adapun peringkat pertama nomor 15 KM ditempati Yonatan lovertus reinhaetta dari DKI Jakarta dengan catatan waktu 25.48.587. Disusul Aiko Eugenius Laksono dari Jawa Barat dengan catatan waktu 25.49.680. Sedangkan Yossy Aditya Nugraha dari Jawa Timur membukukan catatan waktu 25.52.959.
Sebenarnya, Yossy ditarget meraih medali emas di nomor 15 KM. Namun fakta di lapangan berkata lain. Saat pertandingan, Yossy seakan tak berkutik karena dikunci pemain dari kontingen daerah lain. Sehingga ia gagal finish di urutan pertama.
Pelatih Sepatu Roda Jatim Muhammad Oki Ardiyanto menyebutkan, faktor lokasi menjadi salah satu kelemahan tim Jatim bertanding. Di Surabaya, para atlet berlatih di arena aspal. Sedangkan di Jayapura, atlet harus berlaga dengan arena klemen tinnel rollar.
“Kami nggak pernah pake lapangan seperti ini. Karena kami latihannya masih di aspal. Apalagi kami tidak bisa try out. Jadi kami nggak bisa coba lapangan seperti lapangan PON, akhirnya mereka sedikit kesusahan,” ungkap Oki usai pertandingan di Klemen Tinal Roller Sport Stadium, Kota Jayapura.
Cabor sepatu roda masih menyisakan nomor 10 KM dan marathon. Peluang tim Jatim untuk menambah medali pun masih terbuka lebar.(tim)