Kembali ke PON Setelah Absen 13 Tahun

14
Christopher Rungkat.

JAYAPURA – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua menjadi ajang kembalinya (comeback) petenis Christopher Rungkat. Sebelumnya, ia absen sejak 2008 karena ada pembatasan usia. Tapi kini, Christopher kembali berlaga membela Jawa Timur.

“Terakhir, saya main PON 2008 di Kalimantan Timur. Setelah itu kan ada pembatasan usia, ya. Kebetulan usia saya waktu itu sudah di atas even tersebut. Jadi saya enggak bisa turun PON,” ungkap pria yang akrab disapa Christo saat ditemui di arena Sian Soor Tennis Center, Jayapura, Selasa (28/9/2021).

“Tapi di PON 2021 ini aturan kembali lagi seperti semula yang tidak ada pembatasan umur. Jadi saya main lagi,” imbuhnya.

Cabang olahraga tenis lapangan memberlakukan pembatasan usia U-21 tahun. Hal itu berdasarkan keputusan Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia (PP Pelti) di PON 2012 Riau dan PON 2016 Jawa Barat. Sementara pada PON 2021 Papua, aturan batasan usia tidak diberlakukan.

Christo mengungkapkan, penyelenggaraan PON memang harusnya tidak ada batasan usia. Jika pembatasan umur diberlakukan maka menimbulkan ketidakadilan kepada atlet. “Even ini kan sudah sekelas nasional. Jadi seharusnya PON itu merupakan pesta nasional untuk semua atlet-atlet Indonesia. Jadi seharusnya tidak ada pembatasan umur,” tandas Christo.

Pembatasan usia di bawah 21 tahun dianggap sebagai hal aneh. Sebab aturan Federasi Tenis Internasional (ITF) pembatasan hanya berupa junior dan senior. Untuk usia 18 tahun ke bawah masuk kategori junior. Sedangkan usia 18 tahun ke atas sudah dianggap profesional.

Kehadiran Christo di PON Papua juga merupakan komitmen petenis andalan Jawa Timur ini. “Saya harus main karena sebagai wujud komitmen, dan juga dari segi pembinaan dari Jawa Timur yang selama 3-4 tahun terakhir saya terima dari Jawa Timur,” kata Christo.(tim)

BAGIKAN