JAYAPURA – Tim paralayang Jawa Timur (Jatim) terus mematangkan persiapan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua. Total ada 8 atlet Jatim yang akan berlaga. Saat ini, mereka sedang fokus untuk beradaptasi dengan venue pertandingan. Sebab karakter lokasinya berbeda dengan tempat latihan para atlet di Batu, Jatim.
Di Jayapura, tempat pendaratan cabang olahraga (cabor) paralayang cukup luar biasa. Konturnya seperti mangkuk. Jadi ada pusaran angin yang sedikit sulit. Kendati demikian, para atlet Jatim diyakini bisa mengatasinya.
“Karena kami sudah terbang di berbagai tempat, tidak terlalu masalah di sini. Anginnya relatif bagus. Hanya saja, pendaratan yang konturnya seperti mangkuk. Sehingga ada pusaran angin yang sedikit sulit. Tapi, ya kami harus bisa. Makanya kami setiap hari berlatih untuk penyesuaian tempat,” ungkap pelatih paralayang Jatim Sugeng Santoso di Bumi Perkemahan Cendrawasih Waena, Sabtu (25/9/2021).
Dari segi persaingan, menurut Sugeng, skil atlet dari semua provinsi cukup seimbang. Tinggal siapa yang paling siap. “Ya kalau secara skil, merata. Ini tinggal siapa yang siap, itu yang bisa. Tentunya dengan bantuan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kami tidak boleh melupakan secara tahapan, proses, menuju pertandingan. Sudah kita lakukan semua,” imbuhnya.
Sugeng menegaskan, bukan lagi soal atlet dari provinsi mana yang menjadi pesaing dalam perebutan medali emas. Namun siapa yang siap menjadi juara dengan tantangan tempat baru dan adaptasi baru.
“Sama-sama kita adaptasi. Intinya, Jatim siap. Kalau hujan sudah pasti jadi kendala. Kalau kita olahraga bergantungan dengan cuaca yang tidak boleh terbang kalau hujan, anginnya melebihi batasan yang diperbolehkan untuk terbang itu. Sehingga olahraga ini tidak bisa diprediksi kapan akan masuk babak final, tidak bisa di prediksi,” tutupnya.
Sementara itu, pertandingan cabor paralayang PON XX 2021 Papua dijadwalkan berlangsung mulai 30 September. Lokasinya di Bumi Perkemahan Cendrawasih Waena.(tim)