SURABAYA – Tidak berlebihan jika menyebut Jawa Timur (Jatim) sebagai sentra pembinaan bola voli indoor di Indonesia. Jika mengacu dari prestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON), Jatim adalah provinsi yang tidak sekadar diwaspadai, melainkan juga ditakuti oleh daerah lain. Jatim adalah yang terkuat. Baik di sektor putri maupun putra.
Keberadaan tim-tim profesional membantu Jatim mendapatkan pemain terbaik. Di sektor putri, ada Bank Jatim dan Petrokimia yang selalu menyalurkan pemain kualitas super untuk Jatim. Meski langganan final, tim putri Jatim selalu sulit meraih emas di multievent empat tahunan itu. Mereka hanya meraih perak di PON XVIII Riau 2012 dan PON XIX 2016 di Jawa Barat (Jabar).
Bagaimana dengan kualitas tim putra Jatim? Mereka adalah yang terbaik di negeri ini. Tim putra Jatim, yang disuplai Surabaya Samator, Indomaret Sidoarjo dan klub lainnya, selalu mendapatkan medali emas sejak PON XV 2000. Kebetulan Jatim menjadi tuan rumah saat itu. Dalam kurun waktu dua dekade, Jatim telah mendapatkan lima medali emas beruntun di PON.
Prestasi luar biasa inilah yang ingin dilanjutkan di PON XX 2021 di Papua. Jatim berharap mendapatkan medali emas keenam secara berturut-turut. Semangat inilah yang terus ditanamkan pelatih Ibarsjah Djanu Tjahjono kepada Hernanda Zulfi dan kawan-kawan. Setelah digembleng selama lebih dari empat tahun, mereka dalam kondisi siap tempur di Papua.
“Kami memperbanyak simulasi game atau pra pertandingan dalam dua minggu terakhir. Tujuannya untuk mematangkan tim ini di PON Papua nanti,” jelas Ibarsjah.
Nakhoda Surabaya Samator ini menambahkan, tim Jatim akan diperkuat pemain yang sudah malang melintang di bola voli nasional. Seperti Yuda Mardiansyah Putra, Hadi Suharto, Hernanda Zulfi, serta Rendy Febrian Tamamilang sebagai kapten tim. Mereka dipadukan dengan pemain muda berbakat macam Fahreza Rakha Abhinaya, Agil Angga Anggara, dan Alfin Daniel Pratama.
“Tim putra Jatim siap merebut medali emas yang keenam di PON. Tapi anak-anak harus waspada. Sebab lawan terkuat kami tetap Jawa Barat. Selain itu ada Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jogjakarta, dan tuan rumah Papua. Semuanya harus kami waspadai,” pesan Ibarsjah. (tim)