SURABAYA -Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur masih memberlakukan pelaksanaan training from home (TFH) kepada seluruh cabang olahraga yang masuk dalam Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim 100.
Padahal, sudah banyak cabor yang menginkan kembali berlatih normal untuk bisa mencapai target tinggi yang dicanangkan KONI Jatim. Sementara, pelaksanaan TFH itu sudah berjalan sejak April 2020 lalu.
Hal itu dilakukan karena sampai saat ini kondisi Jatim, utamanya di Surabaya Raya masih dalam kondisi yang belum stabil meski sudah menunjukkan adanya tren penurunan kasus konfirmasi virus corona atau Covid-19.
“Memang TFH bukan pola ideal tapi terbaik di situasi Covid karena mempertahankan prestasi sangat tidak seimbang risikonya bila dihadapkan dengan risiko Covid,” ungkap Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung.
Kondisi ini memang diakuinya sangat tidak ideal dalam membentuk atlet yang berpretasi. Namun, ini harus diambil sebagai bentuk menyelamatkan para atlet agar terhindar dari paparan virus yang telah memakan begitu banyak nyawa manusia.
“Selama Pandemi Covid-19 KONI Jatim punya prinsip kalau dulu prestasi pertama, sekarang itu keselamatan atlet, kesehatan atlet, baru prestasi. Gak mungkin berprestasi kalau gak selamat atau sehat. Itu situasi terbaik di tengah kondisi yang tidak baik,” katanya.
Meski masih belum jelas, namun pihaknya telah merencanakan untuk menerapkan Puslatda New Normal pada 1 September 2020 mendatang. Namun itu baru rencana, apabila masih terjadi peningkatan kasus penularan Covid-19 yang tinggi program TFH akan dilanjutkan.
“Kami terus berkordinasi dengan Satgas penanganan Covid-19 Pemprov Jatim, dan Satgas Covid-19 KONI Jatim. Kalau mereka memberikan lampu hijau pemusatan latihan, kami akan gelar Puslatda lagi. Kalau belum beri sinyal, ya kami tetap berlakukan training from home,” pungkas Erlangga.(*)