SURABAYA-KONI Jawa Timur (Jatim) secara resmi menghentikan Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) untuk kesepuluh cabang yang urung ditandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua.
Kesepuluh cabor yang dihapus dari PON 2020 antara lain, tenis meja, balap sepeda, petanque, dansa, woodball, gateball, golf, bridge, soft tenis, dan ski air. Dari sepuluh cabor ini, beberapa di antaranya merupakan cabang olimpik.
“Per 31 Oktober kemarin Puslatda untuk sepuluh cabor ini resmi kami hentikan. Karena ketika tidak ada tujuan prestasi, maka tidak bisa dianggarkan secara rutin seperti halnya Puslatda,” bilang Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung, Selasa (5/11) siang.
Meski tak lagi menggelar Puslatda, Erlangga memastikan bahwa pembinaan di kesepuluh cabor itu tetap berjalan. Hanya saja dana yang diberikan oleh KONI Jatim sifatnya berupa bantuan
“Misalnya kepuluh cabor ini mau turun di event tertentu, kami siap membantu. Misal mereka butuh alat, kami siap bantu. Tetapi tidak ada uang sakut untuk atlet yang dulu didapatkan per bulan,” jelas Erlangga.
Erlangga mengatakan, KONI Jatim tengah menunggu kejelasan kabar dari KONI Pusat dan Kemenpora. “Sampai menunggu ada kejelasan dari KONI Pusat dan Menpora tentang jadi tidaknya dialihkan ke daerah lain,” ucapnya.
Sebelumnya, Sekjen KONI Pusat, TB Ade Lukman mengatakan bahwa pihaknya berusaha agar sepuluh cabang tersebut tetap dipertandingkan di PON. Caranya adalah menggelar kesepuluh cabor ini di tempat lain.
“Dengan demikian, apabila kapasitas di Papua hanya bisa 37 cabor, ada provinsi lain yang bisa menyelenggarakan sepuluh cabor yang lain. Itu yang kami harapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk menghadapi PON 2020,” harapnya.
Tapi, mereka terbentur dengan PP No. 17 2007 di mana PON hanya boleh digelar di satu daerah. “Kami mencari solusi terbaik. Sedang proses. Kami berharap bisa ada kepastian tahun ini,” jelasnya.(va)