SURABAYA – Atlet angkat berat Indonesia Eko Yuli Irawan kembali menorehkan catatan manis. Lifter 29 tahun ini berhasil meraih medali emas dalam Kejuaraan Dunia 2018 yang di gelar di Turkmenistan.
Hebatnya, hasil positif ini diraih Eko di kelas baru. Biasa bertanding di nomor 62 kg, Eko kini meraih gelar juara di kelas 61 kg. Eko berhasil menorehkan total angkatan 317 kg dengan rincian 143 kg pada angkatan snatch dan 174 di angkatan clean & jerk.
Hasil tersebut membuat Eko berhasil mengalahkan dua pesaingnya asal Tiongkok Li Fabin dan Quin Fulin yang meraih medali perak dan perunggu.
Tak cuma mendapatkan emas di kelas 61 kg, Eko bahkan berhasil memecahkan dua rekor dunia di kelasnya tersebut. Berdasarkan situs resmi Federasi Angkat Berat Dunia (IWF), ada tiga rekor dunia di setiap kelas, yakni rekor angkatan snatch, clean & jerk, serta total angkatan.
Lantaran merupakan kelas baru, standar rekor pun ditentukan oleh IWF. Untuk kelas 61 kg, rekor dunia snatch ada di 144 kg, clean & jerk 173 kg, dan total angkatan 312 kg. Eko sendiri sukses membuat total anglatan 317 kg dari 143 kg snatch dan 174 clean & jerk. Dengan demikian, Eko sukses memecahkan rekor dunia di clean & jerk dan total angkatan.
“Alhamdullilah senang banget bisa juara. Tanding di kelas baru ini saya cuma modal semangat saja. Karena misinya bisa masuk 3 besar saja. Kalau ada kesempatan ya kejar emas, dan ternyata bisa dapat,” katanya bangga.
Dengan hasil tersebut, Eko mengaku semakin yakin bisa kembali meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020. Ia berharap, performanya di Kejuaraan Dunia 2018 bisa terus menjadi standar. “Saya sudah siap kembali raih medali di Olimpiade. Tentunya kami juga butuh dukungan dan pembinaan dari pemerintah,” tutup Eko.(tim)