SURABAYA – Tim triathlon Indonesia justru tidak memasang target medali emas pada Asian Games 2018 nanti. Indonesia hanya berharap masuk ke sepuluh besar klasemen akhir.
Federasi Triathlon Indonesia (FTI) memiliki alasan mengapa tidak membebani atlet dengan target emas. Hal itu dikarenakan kekuatan triathlon di Indonesia masih jauh di bawah negara-negara Asia, seperti Jepang dan Tiongkok.
Dengan kekuatan yang dimiliki Indonesia saat ini, posisi sepuluh besar adalah hal yang paling realistis. Karena hanya tiga nomor yang dilombakan pada Asian Games nanti, maka persaingan perebutan medali emas akan sangat-sangat ketat.
“Kami harus realistis. Sangat berat kalau meraih emas,” ujar Presiden FTI Mark Sungkar di Surabaya.
Pelatih tim triathlon Indonesia Cali Amaral juga mengakui bahwa anak didiknya memiliki kans yang tipis untuk meraih medali emas. Walaupun semikian, Amaral akan berupaya keras untuk memberi medali bagi Indonesia.
“Saya sudah melakukan melakukan observasi dan membuat program latihan yang cocok buat atlet. Tapi sangat berat untuk bisa meraih emas pada Asian Games,” sebut pelatih asal Brasil itu.
Cabang olahara triathlon kali pertama dipertandingkan pada Asian Games Doha, Qatar tahun 2006 silam. Setelah itu, cabang ini terus dipertandingkan pada Asian Games Guangzhou 2010 dan Incheon 2014.
Dari tiga penyelenggaraan terakhir terakhir, Jepang masih menjadi negara terkuat untuk olahraga ini. Jepang mampu melampaui, bahkan unggul sangat jauh atas negara lain seperti Tiongkok, Kazakhstan, Korea Selatan dan Hong Kong.(va)