JAKARTA – Kemenpora menggelar Pelatihan Peningkatan Profesional Manajemen Olahraga dan Kapasitas Organisasi Olahraga Fungsional dan Prestasi di Kabupaten Raja ampat, Papua Barat pada tanggal 30 Oktober hingga 01 November 2017 di Waisai, Papua Barat. Kegiatan ini diikuti sekitar 100 orang peserta dari unsur Dispora dan Pengurus Cabang Olahraga Kabupaten Waisai dengan tujuan perbaikan tata kelola manajemen organisasi di semua bidang dan sektor pembinaan olahraga prestasi di tanah air.
Asisten Deputi Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan yang diwakili oleh Kabid Wasit dan Juri Suyadi Pawiro menyampaikan bahwa hasil Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 dan Pekan Olahraga Nasional Pelajar Nasional (Popnas) 2017 di Semarang menunjukkan bahwa prestasi olahraga Provinsi Papua Barat perlu mendapat perhatian serius. “Hasil Popnas di Semarang memperlihatkan Papua Barat tidak mendapatkan medali sama sekali, hal ini mengindikasikan bahwa pembinaan atlet muda belum menunjukkan hasil yang menggembirakan,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya pelatihan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi, penyemangat bagi Kabupaten Raja Ampat agar dapat menjadi salah satu lumbung atlet di Papua Barat, sebagaimana juga diakui oleh Kadispora, salah satu persoalan yang dihadapi adalah terbatasnya sumber daya manusia, utamanya pelatih dan wasit yang memiliki sertifikat kepelatihan. Kedepan mudah-mudahan dapat di lakukan pelatihan-pelatih dan untuk wasit di Kabupaten Raja Ampat.
Setya Darma Madjid salah satu pembicara pusat dalam paparannya menyampaikan bahwa terdapat tiga unsur utama pembinaan atlet di daerah yaitu guru sebagai tenaga keolahragaan yang bertugas membuat anak-anak (siswa) memiliki kebugaran jasmani yang baik kemudian pelatih yang berperan mengajarkan teknik kecabangan dan klub/pengcab yang berperan melakukan pembinaan atlet muda usia dini berprestasi.
Sementara itu dr. Joko Sulisytono menggarisbawahi pentingnya perencanaan jangka panjang dalam pembinaan atlet muda. “Dengan perencanaan yang baik, implementasi yang baik hampir dapat dipastikan akan menghasilkan buah yang relatif baik juga seluruh pihak, pemerintah, koni, induk cabor dan guru maupun pelatih harus bekerja sama dalam pembinaan atlet di Raja Ampat,” katanya. (ega)