SURABAYA – KONI Jawa Timur, akan menerapkan empat pilar di Puslatda menuju PON XX/2020, Papua. Jika sebelumnya, tiga pilar sudah dilaksanakan, yakni kesehatan, fisik dan psikologis. “Empat pilar itu kami menambah satu bio-mekanik,” kata Ketua Umum KONI Jawa Timur, Erlangga Satriagung, di Surabaya, Selasa (28/2/17).
Bio-mekanik, kata dia, penerapan ilmu analisa gerak dalam olahraga. Dengan tujuan, para atlet dan pelatih akan menguasai teknik gerak yang benar dalam olahraga. Sehingga, para atlet dan pelatih bisa menguasai teknik yang benar gerakan tubuh, bahkan cara menggunakan alat olahraga. “Dengan bio-mekanik, setidaknya akurasi gerakan mendekati sempurna dan meminimalisir cedera,” kata Erlangga.
Bagaimana dengan penerapan itu? Erlangga, menjawab, akan tetap bekerjasama dengan yang berkompeten dibidangnya, yakni dengan ilmu teknologi olahraga negeri Kanguru dan Fakultas Pendidikan Olahraga, Universitas Negeri Surabaya (Unesa). “Ya, akan kami lakukan pada awal Juli tahun ini, saat berlangsungnya seleksi Puslatda Jatim 100/IV.”
Selain itu, lanjut Erlangga, program untuk meningkatkan kualitas para pelatih juga akan digenjot. Peningkatan kualitas pelatih dengan sertifikasi bagi seluruh cabang olahraga (cabor). Menurutnya, pelatih semua cabor di Jawa Timur, juga menentukan kualitas atletnya. “Kalau kita punya pelatih berkompeten di bidangnya masing-masing, maka bukan tidak mungkin atlet Jawa Timur menjadi andalan nasional,” pungkasnya. (ega)