SURABAYA – Cabang olahraga loncat indah dipastikan akan terlantar beberapa waktu lama. Pasalnya, sarana tempat latihan venues yang terletak di Graha Residen dibongkar.
Jika base camp atau sarana latihan tidak segera ada solusi, bisa dipastikan cabor yang pernah membawa 5 keping emas di PON XIX Jawa Barat (Jabar), akan pupus tanpa raihan emas di PON XX Papua, lantaran pembinaan mandeg. Hal ini di katakan mantan pelatih loncat indah Jatim, Ronald Harbianto, Senin (9/1/17)
Menurutnya, selama ini kolam loncat indah Graha Residen Surabaya, menjadi satu-satunya tempat latihan para atlet penghuni Puslatda Jatim. “Kalau dibongkar maka Puslatda cabor loncat indah akan menjalani Puslatda di propinsi lain,” ujar Ronald.
Cabor loncat indah, lanjut ia, selama ini menyewa di pengelola Graha Residen, lantaran tidak mempunyai tempat sendiri. Sementara yang ada hanya kolam kering di KONI Jatim. “Dari dulu KONI Jatim mau bangun sarana kolam renang, sampai Graha Residen di bongkar, realisasi belum terwujud,” keluh Ronald.
Tak pelak, dengan dibongkarnya kolam Graha Residen, hingga belum ada solusi maka prestasi loncat indah Jatim dan regenerasi atlet, akan mati,” pungkas Ronald.
Prestasi PON XIX 2016, loncat indah Jatim, menjadi juara umum dengan raihan 5 emas 3 perak dan 1 perunggu. Di runner up, kontingen DKI Jakarta, 2 emas, 4 perak dan 3 perunggu. Peringkat III, kontingen Jabar, 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu.
Data cabor loncat indah Jatim, pada penyelenggaraan PON selalu menjadi juara umum, yakni PON XV 2000, PON XVI 2004, PON XVII 2008, PON XVIII 2012 dan PON XIX 2016. (ega)