Bonus Emas Diusulkan Rp 250 Juta

1

SURABAYA Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jabar, baru saja usai. Namun, bukan berarti segala urusan terkait PON berakhir juga. Masing-masing kontingen PON masih memiliki tanggungan yang harus diselesaikan.
Salah satu tanggungan itu adalah menyelesaikan bonus atlet peraih medali. Tiga hari pasca PON Jabar, belum terlihat ada Provinsi yang sudah menyerahkan bonus tersebut kepada para atletnya. Termasuk, KONI Jatim.

Hingga kini, KONI Jatim belum memutuskan kapan bonus tersebut akan diberikan kepada atletnya yang berprestasi di PON Jabar. KONI Jatim baru sebatas mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim untuk memberikan bonus kepada atlet peraih medali saja.
Besaran bonus yang diusulkan beravariasi. Untuk peraih medali emas diusulkan mendapatkan R p250 juta, medali perak dapat Rp 100 juta dan medali perunggu dapat Rp 50 juta.

“Itu usulan untuk (bonus) nomor perorangan. Kalau bonus medali beregu beda lagi,” kata Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung ketika dikonfirmasi Senin (3/10).

Pemberian bonus merupakan bentuk apresiasi atas perjuangan para atlet di multieven olahraga nasional empat tahunan yang resmi ditutup pada 29 September lalu. Dimana, kontingen Jatim finish di posisi runner up dengan meraih 132 medali emas, 138 merali perak dan 138 medali perunggu.

Erlangga sangat bersyukur Jatim bisa mengungguli kontingen DKI Jakarta yang biasanya langganan juara umum atau paling tidak berada di peringkat kedua. Tapi kali ini, DKI berada di peringkat tiga dengan torehan 132 medali emas, 125 medali perak dan 119 medali perunggu.

Sedangkan juara umum ditempati oleh kontingen tuan rumah Jawa Barat dengan 217 medali emas, 157 medali perak dan 157 medali perunggu. “DKI bonusnya (peraih medali emas) Rp 1 miliar, kita Rp 250 juta. Bersyukur bisa kalahkan DKI,” ucapnya.

Pihaknya berharap bonus yang diusulkan bisa disetujui. Terlebih Gubernur Jatim Soekarwo yang sekaligus menjadi Komandan Kontingen Jatim, ikut turun di lapangan dan menyaksikan langsung bagaimana perjuangan para atlet. “Gubernur sampai berkaca-kaca lihat semangat atlet,” cetusnya.

Finish di posisi runner up merupakan hasil realistis bagi kontingen Jawa Timur. Posisi juara umum sudah harga mati menjadi milik kontingen rumah. Bahkan, sebelum dimulainya PON XIX sudah diprediksi Jabar akan tampil sebagai juara umum.

Prediksi itu, didasarkan dari banyaknya penambahan nomor pertandingan dibandingkan PON XVIII 2012 di Riau, yang notabene menjadi milik tuan rumah. “Sejak awal Jatim tidak mengejar juara umum. Bukan tidak optimis, tapi ada kalkulasinya. Semuanya bisa dihitung, termasuk cabor-cabor tidak terukur,” ungkapnya.

BAGIKAN