SUMEDANG – Jika melihat hasil drawing yang terjadi pada cabang olahraga (cabor) pencak silat, tim Jawa Timur (Jatim) sangat percaya diri bisa menembus partai final. Pertandingan-pertandingan dari fase penyisihan dimulai, Senin (19/9) hari ini di Grha Laga Satria Kampus ITB Jatinangor, Sumedang.
Pelatih Pencak Silat Jatim, Momon Ageng Purnomo menjelaskan, proses penetapan unggulan di drawing disesuaikan dengan kelas yang dipertandingkan. “Unggulannya beda-beda tiap kelas. Kalau secara keseluruhan, hasil drawingnya bagus,” ucap Momon, Senin siang.
Yang mengejutkan adalah tumbangnya pesilat Sulawesi Selatan (Sulsel), Awaluddin Nur. Peraih medali perak di SEA Games 2015 Singapura ini tumbang di babak penyisihan. “Ini menjadi kabar bagus. Sebab dia adalah pesaing kuat Rudi,” sambung Momon.
Rudi Susanto dan Awaluddin Nur merupakan dua pesilat yang sama-sama bertanding di Kelas I (90 Kg). “Persaingannya menjadi tidak terlalu berat. InsyaAllah Rudi bisa lolos sampai final,” imbuhnya.
Sepanjang babak penyisihan PON ini, pesilat-pesilat Jatim bakal lebih banyak bertemu dengan atlet tuan rumah Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta. “Sekarang kami fokus mengamankan tiga medali emas. Ini sesuai target awal,” tutup Momon.
Jatim akan turun dengan kekuatan 20 pesilat. Mereka ikut di sembilan kelas tanding, dan lima kelas Tunggal, Ganda, Regu (TGR) atau seni. Dari 20 atlet itu, ada satu atlet nasional Sarah Tria Monita yang dihadapkan meraih medali emas di Kelas C Putri.(va)