Asprov PSSI Jatim Kecewa

2

SURABAYA  – Tim sepak bola Jawa Timur (Jatim),  proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 kecewa dengan PB PON, KONI Pusat dan Kemenpora, yang tidak memberikan jawaban terkait protes pelaksanaan Pra PON, Januari 2016, lalu.

“Kami kecewa, surat kami yang isinya banyak masalah malah tidak direspon, baik dari PB PON, KONI Pusat bahkan hingga Menpora,” ungkap Amir Burhanudin, sekertaris umum Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jatim, saat ditemui di Gedung KONI Jatim, Surabaya, Rabu (10/8/16).

Sebelumnya, KONI Jatim telah melayangkan surat protes akibat ganjalnya pelaksanaan pra-PON grup Jawa, baik dari pelaksanaan maupun faktor non teknis lainnya. Paling fatal menurut Amir adalah adanya salah satu pemain Banten yang tidak sah, karena belum sah menjadi atlet Banten.

“Jadi dalam surat ini ada protes tentang pemain Banten yang tidak sah, ini menjadi dasar bahwa pentingnya surat kami untuk ditanggapi.”

Amir bahkan berani mengatakan, jika menpora tidak sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan. “Kalau bahasa halusnya saya bilang menpora ini tidak konsisten dengan ucapannya, yang katanya ingin memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia,” cetus Amir.

Dari surat balasan KONI pusat kepada gubernur Maluku Utara (Malut), sudah dipastikan bahwa tidak akan ada penambahan kuota. “Artinya Jatim, Kalteng, Malut dan Papua dipastikan tidak dapat bertanding di PON,”tegas Amir.

Sementera, pelatih sepak bola Jatim Hanafing menambahkan, bahwa timnya sengaja dijegal. Sebagai faktanya jadwal Jatim sangat berbeda dengan tim dan grup lain, kemudian yang harusnya tak ada penundaan permainan malah ditunda dan adanya pemain tidak sah dari tim Banten. “Saya rasa kita (Jatim) ini dizolimi disana, artinya memang Jatim ini sengaja dijegal,” ungkapnya. (ega)

 

BAGIKAN