SURABAYA – KONI Jawa Timur (Jatim) meminta jaminan tertulis kepada Pengurus Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa barat (Jabar) 2016, agar tak mendiskualifikasi atlet jika terlambat datang ke arena pertandingan karena terjebak macet.
“Harus ada jaminan dari PB PON agar tak mendiskualifikasi atlet karena macet saat di perjalanan,” ujar Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung.
Menurut dia, kepadatan lalu lintas di Bandung menjadi ancaman bagi seluruh kontingen, tidak hanya Jatim. Sehingga dibutuhkan jaminan agar tak didiskualifikasi dari pertandingan. Pihaknya menyarankan ke PB PON XIX/2016 agar lebih baik menunda pertandingan daripada mendiskualifikasi jika alasan yang diberikan memang masuk akal dan kenyataan.
Mantan Ketua KADIN Jatim tersebut mengaku sudah berkoordinasi dengan PB PON terkait kemacetan lalu lintas dan meminta agar masalah transportasi lepas dari kewajiban PB PON. “Kalau transportasi atlet dihandel PB PON dikhawatirkan akan terjadi masalah kalau jalan macet,” ucapnya.
Kendati PB PON menjamin perjalanan lancar, namun pihaknya tetap khawatir terjadi sesuatu sehingga harus diantisipasi sebelumnya. “Yang diinginkan KONI Jatim adalah transportasi atlet ditanggung oleh kontingen Jatim. Kalau ditolak, ya kami minta jaminan dari PB PON,” kata mantan Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jatim itu.
Jaminannya, kata dia, jika terlambat menjadi tangung jawab PB PON dan pertandingan ditunda sehingga tak merugikan salah satu pihak dan berakibat buruk. Sementara itu, sebagai alternatif lainnya agar tak sampai terlambat, KONI Jatim kemungkinan menyewa rumah penduduk yang lokasinya dekat dengan arena pertandingan.
“Daripada di tempat yang sudah disediakan, tapi jauh dari arena dan risikonya macet. Tentu ini efeknya tidak baik bagi atlet, bahkan terancam didiskualifikasi karena terlambat,” pungkasnya.(va)