SURABAYA – Pemanjat tebing Puslatda Jatim yang dikirim ke kejuaraan di Tiongkok menuai hasil yang lumayan. Meskipun tidak mampu menjadi juara dan belum melampaui best time mereka saat latihan, penampilan mereka terbilang lumayan.
Ada lima atlet yang diberangkatkan oleh Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia Jatim, yaitu Abudzar Yulianto, Galar Pandu, Rindi Suprianto, Ita Triyana dan Dori Fatussafiiyah. “Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan. Meskipun mereka belum menyamai catatan waktu pada saat latihan,” ujar Sekertaris Umum FPTI Jatim Gugus Eka, Minggu (8/5).
Lebih lanjut Gugus memaparkan, sebagai atlet andalan yang diharapkan bisa menorehkan medali emas di PON XIX Jabar, Galar Pandu Asmoro menempati peringkat ke-11 dari 30 peserta. Sedangkan andalan lainnya, yaitu Abudzar Yulianto menempati posisi ke-13 dari 30 peserta, sementara Rindi Sufrianto menempati peringkat persis di bawah Abudzar. “Ketiganya turun di nomor general men speed pada kejuaraan Climbing World Cup di Nanjing Tiongkok yang berlangsung 7-8 Mei,” jelasnya.
Sedangkan, untuk dua atlet putri yang dikirim, yakni Ita Triyana berhasil menduduki peringkat sepuluh dan Dori Fatussafiiyah menempati posisi ke-13 dari total 17 peserta. Tentunya, hasil ini menjadi modal berharga untuk menghadapi gelaran PON XIX Jabar, September mendatang. “Ini tidak buruk, mengingat nantinya untuk goalnya yaitu di PON 2016. Apalagi pada kejuaraan di Tiongkok ini pesertanya adalah para pemanjat terbaik dari seluru dunia,” ungkapnya.
Sementara itu, pelatih puslatda Jatim, Ronald Mamarimbing, mengatakan Puslatda panjat tebing akan melaksanakan latihan di Batu. Latihan di Batu ini sebagai cara melakukan adaptasi dengan cuaca di Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang nantinya menjadi venue panjat tebing.(ega)