Tes Fisik Keempat, Atlet Alami Peningkatan

5

SURABAYA – Jelang PON XIX/2016  Jabar Tim Tiga pilar KONI Jatim kembali mengadakan tes fisik yang digelar 24 April-1 Mei. Ini merupakan tes fisik keempat, dari hari pelaksanaan ini, peningkatan peforma atlet telah dirasakan.

Pada tes fisik kali, seluruh cabang olahraga (cabor) tetap akan mengikuti rangkaian tes. Meskipun beberapa atletnya ada yang ikut kejuaraan, seperti panjat tebing, basket, voli pantai, tenis lapangan, gulat dan beberapa cabor lainnya.

Serta ada juga yang mengikut program pembinaan karakter (binter) akan diikutkan tes bulan depan. “Jika tidak bisa diagendakan minggu ini ikut tes fisik, berarti Mei mereka harus ikut,” ujar kepala bidang pembinaan dan prestasi (kabid binpres) KONI Jatim Irmantara Subagio, kemarin (26/4).

Hasil tes dalam dua hari ini, Ibag menjelaskan, sudah ada peningkatan yang cukup signifikan. Ada dua belas atlet yang sudah berhasil dipenuhi dari lima item yang diterapkan. “Dua belas itu, lima atlet dari Selam, dua tarung derajat, dua dari silat dan tiga di wushu. Untuk lima item yang diteskan, yaitu kemampuan aerobik maksimal, kekuatan tangan, kemampuan perut, kekuatan kaki. Dan Kelenturan,” lanjutnya.

Namun masih ada satu atlet yang berhasil memenuhi empat item dari seluruh rangkaian tes fisik. Yakni Oscar Yakult, atlet wushu nor Sanda (pertarungan) kelas 70 kg. Dia berhasil memenuhi keempatnya, kecuali kelenturan. “Untuk bip test, kita berikan langsung bonus kepada atlet. Bagi empat item lainnya, nanti kita total di akhir rangkaian tes fisik. Tidak hanya atlet, pelatih juga akan mendapatkan bonus juga,” paparnya.

Tes ini sendiri masih menurut Ibag, merupakan salah satu cara untuk menghindari kecurangan dalam pertandingan nanti. Dirinya mencontohkan seperti cabang olahraga (cabor) tidak terukur, dalam cabor yang tidak terukur ini faktor wasit juga sangat menentukan ada indikasi keberpihakan. Itulah tujuan tes fisik ini memang sebagai sarana meningkatkan kualitas dan kondisi fisik atket agar bisa menang.

“kita tidak ingin cabor seperti tarung ini tidak menang angka, kalau menang angka tipis kan menurut saya berat. Kalau standart kita tinggi, mukul KO kan tidak ada kecurangan nantinya. Itu yang kita inginkan,” terangnya.

Sementara itu, pelatih wushu kelas sanda, Muklish mengatakan, capaian yang diraih anak didiknya ini sudah sesuai dengan program yang diterapkannya. Bersama dengan pelatih asal Tiongkok, Liu Kyu, peningakatan fisik ini memang sudah sesuai.

Meskipun begitu, latihan fisik tetap akan ditingkatkam hingga sebelum berangkat ke Tiongkok pada Juni mendatang. “Anak-anak ini sudah 80 persen capaiannya dalam peningkatan fisik. Kita akan terus genjot hingga bulan Juni. Tapi bagi yang sudah mencapai target, hanya akan mempertahankannya saja,” kata Muklish.

Hal senada juga disampaikan oleh pelatih fisik ski air Awang Firmansyah. Dirinya juga menggunakan tes ini sebagai salah satu acuan peningkatan peforma fisik para atlet. Hingga nantinya akan mencapai peak peform pada saat menjelang PON XIX Jabar, September. “Ada peningkatan ada, terutama pull up, serta ekstrimitas atas dan bawah,” tandas Awang. (bae/rak)

 

BAGIKAN