SURABAYA – Target merebut emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat membuat tim futsal melirik pelatih asing. Apalagi, posisi pelatih kepala lowong sejak 2015 lalu. Sementara perhelatan multieven empat tahunan tinggal menyisakan lima bulan lagi.
Sejak usai pra-PON kedua yang digelar di Banjarmasin 2015 lalu, pelatih futsal Jatim Andri Irawan sudah tak ingin melanjutkan karena tidak cocok harga dengan KONI Jatim. Kekosongan tersebut diisi caretaker Eko Purbo, dengan belum adanya pelatih kepala maka program latihan belum berjalan.
“Kami sudah bertemu petinggi KONI Jatim untuk membahas masalah kekosongan pelatih. Kami juga mengajukan penggunaan pelatih asing, KONI mengiyakan dan mengintruksikan agar segera menyetorkan namanya,” ujar Dimas Bagus, manajer futsal Jatim saat ditemui di Gedung KONI Jatim.
Dia menyatakan harga pelatih asing dan lokal hampir sama. Karena itu, opsi utama sehingga pemilihan pelatih asing lebih baik. Radar tim futsal Jatim mengarah ke Thailand untuk mencari pelatih. Menurut Dimas, kualitas futsal Negeri Gajah Putih itu merupakan yang terbaik di Asia Tenggara.
“Dari pada pakai pelatih nasional yang harganya hampir sama dengan pelatih asing, ya lebih baik sekalian saja menggunakan pelatih asing. Thailand saat ini masih yang terbaik. Jadi kami akan coba mencari. Semoga pada bulan Mei nanti pelatih baru sudah bisa datang agar program bisa berjalan segera karena waktunya sudah mepet serta,” tutup Dimas.(va)