SURABAYA – Tak ingin dikerjai di arena PON XIX/2016 di Jabar, KONI Jatim menatar seluruh wasit dan hakim juri yang bertugas di multi even empat tahunanan.
Tidak tanggung-tanggung, penataran wasit dan hakim juri dipimpin langsung oleh Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung dan Direktur Puslatda Jatim Dhimam Abror. Penataran ini diikuti sekitar 50 wasit dan juri.
“Yang hadir hari ini, baru sebagian. Sekitar 50 wasit dan hakim juri. Nantinya, akan dilakukan penataran lagi hingga menjelang PON Jabar,” kata Dhimam Abror usai pertemuan, di Gedung KONI Jatim, Selasa (15/3/16).
Secara terus terang, Abror mengaku sengaja mengumpulkan seluruh wasit dan hakim juri Jatim, karena KONI ingin menjadikan wasit dan hakim juri ini bagian dari kontingen PON Jatim. Sebab, Jatim punya keinginan menjadikan PON tahun ini sebagai PON yang bermartabat.
“Kita ingin PON fair, bersih dan jujur. PON bermartabat yang dimulai dari Jabar. Disinilah peran wasit sangat besar untuk mensukseskan PON Jabar bermartabat itu,” ujarnya.
Abror membantah jika langkah tersebut diartikan sebagai cara halus untuk membantu Jatim memenangkan pertarungan. Terlebih, pada PON Jabar banyak nomor baru yang dipertandingkan dan merugikan Jatim.
“Tidak seperti itu. Kami tidak ingin wasit dan hakim juri membantu jatim dengan cara itu. Kalau mau membantu tetap harus sesuai aturan. Agar siapapun yang tampil sebagai juara umum nanti diraih dengan cara yang bermartabat,” paparnya.
Diakui atau tidak, PON Jabar merupakan PON yang luar biasa. Sebanyak 755 nomor 44 cabang olahraga (cabor) dipertandingkan. Lima cabor diantaranya cabor baru, yaitu Cricket, Berkuda, Dansa, Drumband dan Hoki.
Dari 755 nomor itu, 183 nomor adalah nomor baru. Tambahan 183 nomor baru tersebut, tak urung membuat KONI Jatim harus memutar otak agar tidak terpuruk prestasinya di PON Jabar. Pasalnya, KONI Jatim buta dengan ratusan nomor baru tersebut.(ega)