SURABAYA – Tidak ingin ketinggalan dengan daerah lain, tim puslatda selancar angin mulai memperbarui peralatan yang akan digunakan saat berlangsungnya, PON XIX/2016 September mendatang.
Rencana pembelian alat baru disampaikan oleh pelatih puslatda selancar angin Bambang Wijanarko di sela-sela latihan di Pantai Kenjeran. Keinginan tersebut telah diajukan ke KONI Jatim. Saat ini dirinya tinggal menunggu persetujuan dari induk olahraga tertinggi di Jatim tersebut. “Kami optimistis pengajuan tersebut disetujui oleh KONI, sebab kami memang membutuhkannya untuk pertandingan. Apalagi alat yang lama sudah rusak dan patah kena ombak,” ujar Bambang, kemarin (13/3).
Nantinya, alat baru bisa diharapkan bisa dipakai untuk lomba. Namun tidak seutuhnya akan dipesan lengkap, beberapa bagian yang masih terlihat bagus, seperti papan tetap akan dipakai. Jadi hanya tinggal membeli layarnya saja. “Alat selancar ini, rata-rata buatan Inggris dan Amerika. Tapi kita pesannya di Singapura. Sekarang barangnya masih kosong,” ungkapnya.
Karena telah langganan, Bambang tak khawatir dengan mepetnya gelaran PON XIX Jabar. Taksiran harga per unit peralatan selancar angin ini sendiri antara Rp 80 juta hingga Rp 120 juta. Namun Bambang menuturkan, tak akan membelikan seluruh atlet dengan alat yang baru. Beberapa peralatan yang masih bisa dipakai akan diperbaiki. Ini untuk sedikit menghemat pengeluaran untuk pemesanannya.
“Kita inginnya secepatnya datang. Paling tidak Juni nanti sudah datang, sehingga bisa dipakai untuk menjajal venue pertandingan di Indramayu. Selama ini kita sudah berhati-hati dengan alat untuk latihan. Agar tak mengalami kerusakan parah,” paparnya.
Untuk PON mendatang, selancar angin ditarget meraih tiga medali emas. Sementara saat Pra PON kemarin Jatim berhasil mengantongi dua medali emas. Kedua medali tersebut diraih, Rio Hoiriyah yang turun di RSX dan Agni Hamidah di nomor techno women.