Surabaya – Dalam rangka mencoba mempertahankan titel juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat, cabang olahraga (cabor) menembak Jawa Timur (Jatim) kini mulai mengantisipasi dan memetakan kekuatan pesaing, yang diprediksi bakal menyulitkan langkah Jatim untuk mengulangi kejayaan.
Menurut Ketua Harian Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Jatim Rusdianto, salah satu yang akan menjadi pesaing berat menembak Jatim di PON 2016 mendatang adalah, tuan rumah Jawa Barat. Meski dalam PON 2012 di Riau, kemampuan para penembak Jawa Barat tidak terlalu kelihatan moncer.
“Jawa Barat memang kurang bersinar dibandingkan Jatim di PON 2012 lalu. Namun, kekuatan setiap provinsi tak dapat disamakan dari tahun ke tahun, karena saya yakin pasti ada peningkatan,” tutur Rusdianto.
Dalam PON 2012 di Riau, kontingen menembak Jatim berhasil menjadi juara umum, setelah mengoleksi 11 medali emas. Sebuah prestasi yang membanggakan, mengingat Jatim mampu mengalahkan sang tuan rumah, Provinsi Riau.
Lebih lanjut, Rusdianto menyatakan, pihaknya juga mewaspadai kontingen Jawa Barat yang akan diisi oleh beberapa punggawa baru. Beberapa atlet unggulan dari daerah di luar Jawa Barat, diperkirakan telah merapat.
Oleh karena itu, dirinya pun meralat terkait target yang dibawa kontingen penembak Jatim yang disampaikannya di akhir tahun lalu. Saat itu, dirinya menargetkan Jatim bertekad akan membawa kembali 11 emas, seperti capaian di PON sebelumnya.
“Sekarang kami tidak bicara target terlebih dahulu. Banyak yang tanya soal target, tapi sekarang saya fokus ke pembinaan. Atlet saya juga saya tekankan untuk fokus di latihan dulu. Pembinaan ini juga kan sudah dimulai sejak tiga tahun lalu. Jika pembinaannya bagus, kami rasa atlet juga akan berprestasi lebih optimal,” tutupnya.
Untuk PON 2016 di Jaw Barat, menembak Jatim akan mengirimkan 22 atlet yang bakal diterjunkan di 23 kelas. Kontingen akan didominasi oleh atlet putra yakni, sebanyak 13 orang, di mana delapan di antara 23 atlet tersebut juga merupakan jebolan Pelatnas (Pelatihan Nasional).