Gulat Urung ke Vietnam

0

SURABAYA – Lima atlet dari total 17 atlet gulat Jatim proyeksi PON 2016 Jabar, urung menjalani trainning camp ke Vietnam. Saat ini, sesi latihan masih desentralisasi. Hal ini karena ada satu atlet yang berlatih di Malang, ada satu yang berlatih di Sidoarjo, serta tiga sisanya berada di Surabaya di bawah asuhan pelatih Sri Dwi Wahyudi.
Dwi mengaku bahwa 5 atlet yang tidak berangkat ini karena hasil di prapon tidak sesuai ketentuan dimana yang akan diberangkatkan adalah peraih emas atau perak.

“Keterbatasan anggaran kemudian yang diprioritaskan berangkat adalah atlet yang di prapon meraih emas minimal perak. Sedangkan yang tinggal disini atlet yang meraih tiket dan perunggu,” terangnya.

Risiko program itu gagal tentu saja ada. Dwi menyebutkan salah satunya adalah performa atlet ketika menghadapi tekanan dalam pertandingan. “Pengalaman latihan di Surabaya dan di Vietnam yang gulatnya sudah maju jelas ada perbedaan,” ujarnya.

“Kita kalau teknik gak masalah menurut saya semua negara tekniknya tidak banyak berbeda, yang membedakan hanya sparringnya. Karena walaupun teknik sebagus apapun tidak diasah dengan sparring gak akan bisa maju,” tambah Dwi.

Sedangkan jika mengandalkan uji tanding dengan lawan lokal, Dwi menyebut tidak sepadan. “Sehingga saat ini hanya sekedar latihan fisik dan teknik saja agar kondisinya tetap fit,” tambahnya.

Gulat sendiri mengaku saingan terberatnya adalah Kalimantan Timur. Hal tersebut karena pegulat asal Kalimantan Timur sering try out luar negeri, tak ketiggalan pula tuan rumah Jawa Barat yang telah melaksanakan training camp selama 2 tahun di Korea.(va)

BAGIKAN