Surabaya – Salah satu cabang olahraga (Cabor) lumbung emas bagi Kontingen Jatim di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jabar, atletik kini terus berbenah. Sebelum turun di PON para atlet juga akan diturunkan di ajang Jatim Open yang digelar Bulan April di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Pelatih atletik puslatda Jatim, Rusli mengatakan ajang Jatim open akan dijadikan try out sekaligus mengukur kemampuan para atlet. Kemudian para pelatih juga bisa memetakan kekuatan lawan. “Ada agenda yang sudah pasti digelar dan jadi try out kami, yakni Jatim Open. Selain diikuti daerah-daerah di Jatim, Jatim Open juga diikuti provinsi lain,” kata Rusli, Selasa (5/1).
Menurutnya, Jatim Open rencananya digelar di Unesa itu nantinya mewakili daerah dimana atlet itu berdomisili. Meski tak membela Jatim, namun pihaknya tetap bisa memantau kemampuan 30 atlet puslatda selama ajang digelar.
Tak hanya itu saja, ini juga menjadi paramater atlet yang akan turun di PON mendatang. Jika atlet itu tampil kurang mengesankan, maka bisa jadi mereka akan didepak dari puslatda. “Kami juga menjadikan event ini untuk mencari tambahan atlet lagi, terutama di nomor estafet putri 4×400 m.”
Yang tak kalah penting, ajang Jatim Open ini digunakan untuk mengintip kekuatan daerah lain yang juga tampil di PON mendatang. Daerah-daerah yang kemungkinan besar akan tampil adalah Jabar, DKI Jakarta, NTB, Kalimantan, dan Papua serta Papua Barat.
“Kalau untuk atlet dari Jakarta dan Jabar, kami sering bertemu dan tahu kekuatan mereka. Yang perlu kami waspadai adalah dari daerah lain seperti NTB dan Kalimantan. Makanya, dengan Jatim Open ini, kami bisa mengintip kekuatan lawan,” imbuh Rusli.
Dalam PON Jabar mendatang, atletik dibebani target 10 emas, setelah melihat raihan positif di Pra PON kemarin. Ketika di Pra PON, Jatim mampu meraup 8 emas, di antaranya di nomer lari 100 m putri, lari 200 m putri, lari 200 m putra, dan lempar cakram putra.(va)