SURABAYA – Kualifikasi PON 2016, sudah hampir rampung untuk semua cabang olahraga (cabor). Tak pelak, KONI Jawa Timur (Jatim), melakukan evaluasi hasil capaian kontingen untuk proyeksi PON XIX/Jawa Barat (Jabar).
Wakil Ketua KONI Jatim, M Nabil menyatakan, hampir seluruh cabor sudah melaksanakan kualifikasi PON, yang akan dievaluasi selama tiga hari. Meski hasil kualifikasi PON bagi Jatim cukup bagus, namunĀ tidak bisa dijadikan tolok ukur.
“Banyak pertimbangan hasil Pra PON kemarin tidak bisa dijadikan tolok ukur bahwa prestasi itu yang sesungguhnya,” kata M Nabil, dalam acara Evaluasi Pra PON dan pesiapan PON 2016, di Hotel Simpang, Surabaya, Kamis (10/12).
Menurutnya, ada beberapa cabang olahraga (cabor) yang berlaga di babak kualifikasi PON berhasil memenuhi target emas KONI Jatim. Misalnya, ada cabor yang ditarget tiga emas dapat lima emas. “Raihan prestasi ini bisa jadi karena kebetulan, prestasi luar biasa atau lawan main tidak maksimal.”
Kedua, sistem yang dipakai Pra PON ada yang by number, by name, kuota dan wilayah. “Yang ketiga, tentunya ketidakikutsertaan Jabar tidak ikut Pra PON. Tidak tampilnya atlet Jabar di Pra PON menjadi pertimbangan sendiri,” ucap Nabil.
Selama mengikuti Pra PON, Jatim telah meloloskan 43 cabor dari 56 cabor yang dipertandingkan di PON Jabar. Dari 43 cabor itu, Jatim tampil di 550 nomor dari 755 nomor yang dilagakan di PON tahun depan itu. Sedangkan, cabor yang tidak lolos yaitu Drumband, Softball putri dan Hoki indoor.
KONI Jatim akan mengawal betul atlet-atletnya yang berhasil meraih emas di Pra PON. Mereka dikawal dengan program tes fisik, kesehatan dan psikologi yang dilakukan pakar di bidangnya masing-masing.
“Bagaimana bisa mengawal emas itu di PON dengan tiga pilar itu. Jangan kemudian emas turun jadi perak. Itu jadi prioritas kita. Yang meraih perak diupayakan bisa naik menjadi emas,” kata Nabil. Untuk itu, Nabil menambahkan, KONI Jatim akan memusatkan seluruh atlet yang lolos ke PON dalam Puslatda sentralisasi. (ega)