SURABAYA – Keinginan KONI Jatim yang ingin mengakomodasi seluruh penginapan atlet dan ofisial untuk ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banyuwangi harus kandas. Adanya kenaikan harga dari hotel-hotel di Banyuwangi, membuat 3-4 hotel dilepas ke kontingen daerah lain, sehingga KONI hanya memaksimalkan hotel-hotel yang ada.
Ketua Harian KONI Jatim, Dhimam Abror Djuraid menjelaskan, pihaknya memang telah dikunjungi Pemkab Banyuwangi pada pekan lalu. Dari pertemuan itu, belum ada solusi memuaskan terkait kenaikan harga hotel di Banyuwangi. “Dari pertemuan itu, jawaban Banyuwangi memang normatif,” ujarnya.
Dari pertemuan itu, kenaikan harga hotel di Banyuwangi membuat KONI Jatim kaget. Namun dengan alasan belum ada respons dari KONI Jatim terkait down payment (DP) hotel-hotel itu, sebagian lalu pilih menyerahkan pada kontingen daerah lain. Padahal, KONI berencana mem-booking seluruh hotel dengan harga standar, agar seluruh kontingen kebagian penginapan sesuai standar, dan tak ada rasa iri karena ada kontingen yang mendapat akomodasi mewah.
“Seharusnya Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi bisa mengakomodasi semua hotel itu dengan harga standar,” tegasnya. Karena sudah ada sekitar 3-4 hotel yang dilepas, maka pihaknya mengirimkan tim keuangan dan akomodasi ke Banyuwangi pada Selasa (21/4/2015), untuk segera men-DP hotel-hotel yang belum disewakan ke daerah lain.
Selain itu, pihaknya juga akan mencari dan mendata tempat penginapan bagi atlet dan ofisial, yang diperkirakan mencapai 10 ribu orang.
Akomodasi yang didata itu mulai dari asrama kampus, hotel melati dan kos-kosan. Pendataan itu untui mencari tambahan penginapan dengan daya tampung sekitar 5.000-6.000 orang. “Kami secepatnya mendapatkan tempat penginapan yang standar bagi atlet dan ofisial. Akomodasi yang ada akan dibagi untuk tiap cabang olahraga (cabor), bukan per daerah,” pungkasnya.(*)