Tim Futsal Berkolaborasi dengan Sepak Bola

37
Tim futsal Jatim, saat istirahat usai latihan di Unesa

SURABAYA – Pandemi Covid-19 membuat KONI Jawa Timur (Jatim) menerapkan Puslatda New Normal (PNN). Jadi, seluruh atlet, pelatih, dan staf pendukung lainnya disentralisasi di sejumlah titik yang ditentukan. Tujuannya agar mereka fokus mempersiapkan diri menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Oktober nanti.

PNN memang membuat atlet berlatih berlatih normal lagi. Mereka bisa berkumpul kembali untuk latihan di lapangan, gelanggang, atau arena lainnya. Sebelumnya, ketika pandemi Covid-19 mulai memasuki Indonesia, mereka berlatih secara mandiri di rumahnya masing-masing dengan program yang diberikan tim pelatih.

Hanya saja, berbulan-bulan menjalani PNN membuat kejenuhan acap kali menerjang. Apalagi mereka belum bisa mengadakan uji tanding, baik melawan atlet domestik maupun dari mancanegara. Kondisi ini juga dirasakan oleh skuad futsal Jatim. Sebagai head coach, Eko M. Purbo dituntut kreatif agar anak asuhnya tetap fokus.

“Kami sempat mengajukan uji coba melawan Timnas futsal Indonesia. Tapi tidak diizinkan. Bukan hanya kami, tapi aturan ini juga berlaku semua cabang olahraga yang ikut Puslatda,” ungkap Eko.

Eko mencoba melakukan variasi latihan. Selain mengasah skill dan koordinasi di lapangan, mereka juga menggelar sesi class meeting. Biasanya dilakukan satu hingga dua kali dalam sepekan. Tujuannya agar Singgih Romana Jati dan kolega tak hanya cakap di lapangan saja, tapi juga paham tentang strategi dan pengembangannya.

Selain itu, Eko juga memperbanyak game internal. Saat ini tim futsal Jatim berjumlah 19 orang. Sebanyak 14 di antaranya adalah skuad utama. Sedangkan lima orang didatangkan sebagai lawan tanding. Tak sekadar partner untuk latihan, mereka juga bisa masuk tim utama apabila ada pemain yang dirasa kurang berkembang.

Yang unik, mereka mengadakan latihan bareng dengan tim sepak bola. Seperti halnya futsal, tim sepak bola hanya berlatih dan berlatih saja, tanpa uji tanding lawan tim luar. Untuk menyiasati kondisi ini, mereka pun berkolaborasi. Duel tim sepak bola dan futsal ini dilakukan dalam dua sesi, di lapangan bola dan di lapangan futsal.

Latihan bareng itu dilakukan pada Desember tahun lalu. Kala itu tim futsal Jatim sedang digembleng latihan fisik. Mereka latihan pagi di gym dan sore di lapangan. Kini, setelah mendapatkan materi taktik sejak awal 2021, mereka siap menantang anak asuh Rudy William Keltjes lagi. Entah digelar bulan ini, Maret, atau April nanti.

“Berdasarkan evaluasi kami dari hasil pra-PON, permainan anak-anak kurang mengancam. Sekarang kami masuk ke latihan offense, kemarin ke penekanan defense. Saya menargetkan materi taktikal ini tuntas pada Maret nanti,” jabar Eko.

Meski melakukan latihan dengan skema yang benar-benar baru, Eko bersyukur karena pasukannya tidak hilang fokus. Mereka masih memiliki spirit untuk mencapai target di PON nanti. “Jika dibandingkan saat pra-PON lalu, perkembangan sudah anak-anak sangat signifikan. Semoga grafik ini terus naik hingga PON nanti,” harap Eko. (tim)

BAGIKAN