Empat Petinju Berangkat ke Tiongkok

14

SURABAYA-Waktu gelaran PON XIX yang menyisakan 1,5 bulan lagi. Dimanfaatkan dengan baik oleh cabang olahraga (cabor) tinju Jatim. Empat petinju, Senin (18/7) pagi berangkat ke Tiongkok.

Empat petinju ini, yang terdiri dari Jefri Hitarihun, Randi Ngabalin. Abniel Daniel dan Ribertus Gha akan menjalani training camp (TC) didampingi dua pelatih Danny Hitahirun dan Yani Malhendo. Mereka akan menjalani latihan hingga 10 September. Ini berarti kurang lebih selama dua bulan mereka akan berada di negeri tirai bambu tersebut.

“Kita akan lakukan latihan dan sparing di Provinsi Guiyang, Tiongkok,” ujar pelatih puslatda tinju Jatim, Danny Hitahirun, Senin (18/7). Alasan pemilihan tempat latihan di Provinsi Guiyang ini, diungkapkan oleh Danny, karena di sana dijadikan sebagai pusat tinju Tiongkok.

Provinsi Guiyang saat ini juga menjadi tempat training camp petinju Tiongkok yang disiapkan ke Olimpiade Rio de Janeiro, Agustus mendatang. Karena itulah yang dimanfaatkan oleh atlet Jatim guna mencari lawan tanding. Teknik dan skill petinju Tiongkok diharapkan menular ke kontingen Jatim tersebut.

“Saat ini dunia tinju di Tiongkok sudah sangat maju. Pada olimpiade Rio, mereka berhasil meloloskan 11 atletnya. Kita akan latihan guna matangkan teknik di sana,” papar Danny saat ditemui sebelum berangkat di gedung KONI Jatim, kemarin.

Menurut Danny, selama di Tiongkok  petinju Jatim akan belajar teknik, kecepatan, ketepatan dan kekuatan dalam memukul. Serta mengantisipasi serangan lawan. Dan yang terpenting adalah memberi balasan mematikan.

Selain mematangkan keempat teknik ini, atlet tinju Jatim juga mencari lawan yang memiliki kelas lebih tinggi. Mereka akan menyasar atlet tinju yang memang berlatih di Provinsi Guiyang.  Sebelumnya, atlet tinju juga pernah mengadakan try out di Thailand pada April silam. Namun, di negara gajah putih, Danny merasa masih ada beberapa hal yang kurang pas. Untuk itu, dirinya kali ini mengalihkannya ke Tiongkok. “Di Thailand latihan untuk fase persiapan umum. Dan waktunya masih jauh dengan PON XIX. Berbeda tentunya dengan TC di Tiongkok. Sekarang di Tiongkok kita sudah masuk fase pematangan teknik,” terangnya.

Sepulang dari Tiongkok, keempat atlet langsung mendarat di Jabar. Mereka tidak akan transit di Surabaya. Mengingat waktu yang sudah semakin mepet dengan gelaran PON 2016. “Langsung ke Jabar, tidak akan pulang ke Surabaya dulu. Takutnya mereka akan terkontaminasi kalau ke Jatim dulu. Sisa satu minggu, saat kepulangan hingga gelaran PON di dekat venues diharapkan, mereka bisa fokus,” pungkasnya. (*)

BAGIKAN